Saskia Chadwick Bagikan Perjuangan Bangun Kimia dengan Fadi Alaydrus di Film Tak Kenal Maka Ta’aruf

Pengalaman Saskia Chadwick dalam Membintangi Film Religi-Romantis “Tak Kenal Maka Ta’aruf”

Aktris muda Saskia Chadwick berbagi pengalamannya memerankan karakter Zoya dalam film religi-romantis terbaru berjudul Tak Kenal Maka Ta’aruf. Dalam konferensi pers yang diadakan setelah pemutaran trailer resmi film tersebut, ia menjelaskan proses mendalami peran serta tantangan yang dihadapinya selama syuting.

“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Produser dan Pak Sutradara yang telah mempercayakan saya untuk menjadi salah satu pemain di film ini,” ujar Saskia dengan senyum hangat. Ia menambahkan bahwa kesempatan membintangi film ini menjadi pengalaman berharga karena mengusung tema cinta yang dibalut nilai-nilai religi dan pesan moral yang kuat.

Dalam film yang digarap oleh sutradara Toma Margens dan produksi Yahywa Titi Mangsa, Saskia memerankan Zoya, seorang mahasiswi kedokteran yang religius namun menyimpan trauma masa lalu. Zoya digambarkan sebagai sosok yang berhati lembut, tetapi hati-hati dalam urusan cinta. Pertemuan dengan Faris (diperankan oleh Fadi Alaydrus), seorang anak band yang ingin segera menikah, mengubah cara pandangnya terhadap hubungan dan cinta.

Saskia mengaku tantangan terbesarnya selama proses syuting adalah membangun chemistry dengan lawan mainnya, Fadi Alaydrus. “Mungkin kesulitan saya itu adalah bagaimana saya membangun chemistry sama Fadi. Tapi saya sangat bersyukur, karena lawan main saya sangat membantu,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa sutradara Toma Margens juga berperan besar dalam membantu para pemain agar bisa menampilkan interaksi yang natural dan penuh emosi di layar.

“Pak Sutradara juga sangat membantu saya dalam membangun chemistry, jadi itu sangat mempermudah saya dalam memerankan peran sebagai Zoya,” kata Saskia. Menurutnya, suasana kerja yang hangat dan penuh dukungan di lokasi syuting membuatnya lebih mudah mendalami karakter Zoya yang kompleks—sosok yang kuat di luar, namun rapuh di dalam.

Film Tak Kenal Maka Ta’aruf sendiri mengangkat kisah cinta yang berakar pada nilai-nilai Islam, menyoroti proses ta’aruf sebagai alternatif perkenalan yang sehat dan sesuai tuntunan agama. Cerita berfokus pada perjalanan cinta Zoya dan Faris, yang diuji oleh kehadiran Cleopatra (Cleo), mahasiswi metropolis yang agresif mengejar cinta Faris.

Konflik ini dikemas dalam alur yang ringan, modern, dan diselipkan elemen komedi untuk menjangkau penonton muda, khususnya Gen Z. Bagi Saskia, film ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang proses penyembuhan diri dan keyakinan terhadap takdir. “Saya merasa film ini mengajarkan bahwa cinta yang baik itu nggak hanya tentang rasa suka, tapi juga tentang keyakinan dan keikhlasan,” ujarnya menutup pernyataan.

Dengan kehadiran Saskia Chadwick sebagai Zoya dan Fadi Alaydrus sebagai Faris, Tak Kenal Maka Ta’aruf diharapkan menjadi film religi-romantis yang segar, penuh pesan moral, dan mampu menghadirkan refleksi baru tentang arti cinta yang halal di era modern. Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 13 November 2025.

Profil Karakter Zoya dan Faris

Zoya

  • Seorang mahasiswi kedokteran yang religius.
  • Menyimpan trauma masa lalu.
  • Berhati lembut, tetapi hati-hati dalam urusan cinta.
  • Mengalami perubahan cara pandang terhadap hubungan dan cinta setelah bertemu dengan Faris.

Faris

  • Diperankan oleh Fadi Alaydrus.
  • Seorang anak band yang ingin segera menikah.
  • Memengaruhi cara pandang Zoya terhadap hubungan dan cinta.

Proses Syuting dan Tantangan

  • Saskia mengaku tantangan terbesar selama syuting adalah membangun chemistry dengan Fadi Alaydrus.
  • Lawan mainnya memberikan dukungan yang besar.
  • Sutradara Toma Margens membantu para pemain dalam membangun interaksi yang natural dan penuh emosi.
  • Suasana kerja yang hangat dan penuh dukungan membuat Saskia lebih mudah mendalami peran Zoya.

Pesan dan Makna Film

  • Film ini mengangkat kisah cinta yang berakar pada nilai-nilai Islam.
  • Menyoroti proses ta’aruf sebagai alternatif perkenalan yang sehat.
  • Cerita fokus pada perjalanan cinta Zoya dan Faris yang diuji oleh kehadiran Cleopatra.
  • Konflik dikemas dalam alur ringan, modern, dan diselipkan elemen komedi.
  • Film ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang proses penyembuhan diri dan keyakinan terhadap takdir.
  • Pesan utama: Cinta yang baik tidak hanya tentang rasa suka, tetapi juga keyakinan dan keikhlasan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *