Kategori: Berita

  • Kolaborasi Hebat DAMRI dan Pemprov Banten: Trans Banten Gratis Sepanjang Tahun 2025!

    Kolaborasi Hebat DAMRI dan Pemprov Banten: Trans Banten Gratis Sepanjang Tahun 2025!

    Pengumuman Layanan Transportasi Publik Baru di Banten

    Pengumuman menarik datang dari Provinsi Banten. Mulai 4 Oktober 2025, transportasi publik di wilayah ini akan mengalami perubahan signifikan. Layanan baru yang diberi nama Trans Banten kini siap memudahkan mobilitas warga dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.

    Keistimewaan Trans Banten

    Trans Banten bukan sekadar bus biasa. Dengan desain yang modern dan menarik, layanan ini dirancang untuk menjadi teman perjalanan sehari-hari masyarakat, baik itu untuk pergi ke kampus, kantor, atau pusat kota. Yang paling menarik adalah, selama tahun 2025, pengguna bisa naik Trans Banten tanpa harus membayar sedikit pun. Artinya, perjalanan yang nyaman bisa dinikmati tanpa khawatir biaya transportasi.

    Rute dan Jadwal Operasi

    Layanan pertama yang akan beroperasi adalah koridor UNTIRTA Sindangsari – Terminal Pakupatan. Berikut detail rute dan jadwal operasinya:

    • Hari Operasi: Setiap hari
    • Jam Layanan: 06.00 – 17.00 WIB
    • Waktu Tunggu: Setiap 1 jam
    • Tarif: Rp0 (Gratis!)

    Rute ini melintasi beberapa titik penting di Kota Serang, sehingga sangat membantu warga dalam beraktivitas di lokasi strategis.

    Rute Arah UNTIRTA Sindangsari → Terminal Pakupatan:

    • UIN SMH Banten
    • KP3B
    • UNBAJA
    • RSUD Banten
    • Samsat Kota Serang
    • BNN Banten
    • Bogeg
    • PLUT
    • Parung 1
    • UNTIRTA Pakupatan
    • Kota Serang Baru Bank Banten
    • UNIBBA
    • Terminal Pakupatan
    • Parung 2

    Rute Arah Terminal Pakupatan → UNTIRTA Sindangsari:

    • Terminal Pakupatan
    • UNTIRTA Pakupatan
    • UNIBBA
    • Kota Serang Baru Bank Banten
    • UNTIRTA Pakupatan
    • Parung 1
    • PLUT
    • Bogeg
    • BNN Banten
    • Samsat Kota Serang
    • RSUD Banten
    • UNBAJA
    • KP3B
    • UIN SMH Banten

    Dengan rute ini, warga Banten dapat berkeliling kota dengan lebih nyaman dan efisien, tanpa khawatir biaya transportasi. Layanan ini juga mendukung mobilitas masyarakat, mengurangi kemacetan, serta mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih modern dan aman.

    Manfaat bagi Masyarakat

    Bagi mahasiswa, pekerja, dan masyarakat umum, Trans Banten hadir sebagai solusi praktis untuk aktivitas sehari-hari. Layanan gratis ini memberikan akses yang lebih mudah dan murah, terutama bagi mereka yang sering bepergian antar kota.

    Kolaborasi Pemerintah dan DAMRI

    Inisiatif Trans Banten menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam menyediakan transportasi publik berkualitas dan terjangkau. Kolaborasi antara DAMRI dan Pemprov Banten mencerminkan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui fasilitas transportasi yang baik.

  • Selera Bukan Hanya Soal Rasa: Penelitian Buka Rahasia Budaya dan Genetika

    Selera Bukan Hanya Soal Rasa: Penelitian Buka Rahasia Budaya dan Genetika

    Peran Budaya dan Lingkungan dalam Membentuk Selera Rasa

    Di dunia kuliner global yang semakin menyatu, cita rasa menjadi jendela yang memantulkan perbedaan budaya, kebiasaan, dan bahkan fisiologi manusia. Dari sambal pedas di Bangkok hingga roti manis khas Eropa, setiap gigitan menyimpan kisah tentang bagaimana budaya membentuk selera. Sejumlah penelitian ilmiah terbaru kini mulai mengungkap bahwa preferensi rasa tidak hanya ditentukan oleh bahan makanan, melainkan juga oleh faktor sosial, lingkungan, dan genetika yang melekat dalam masyarakat.

    Perubahan Preferensi Rasa pada Anak-Anak

    Penelitian berskala besar yang melibatkan lebih dari 13.000 anak-anak dari tujuh negara Eropa menemukan bahwa preferensi rasa pada anak-anak Eropa berubah seiring bertambahnya usia. Semakin dewasa, ketertarikan mereka terhadap rasa manis, asin, dan lemak cenderung menurun, sementara rasa pahit mulai bisa diterima. Studi ini juga menyoroti bahwa lingkungan keluarga, terutama saudara kandung, memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan orang tua dalam membentuk selera anak terhadap rasa makanan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor sosial dalam rumah tangga, seperti kebiasaan makan bersama, lebih berperan daripada pola pengasuhan itu sendiri.

    Pengaruh Negara Tempat Tinggal

    Masih dari penelitian yang sama, ditemukan pula bahwa negara tempat tinggal turut mempengaruhi preferensi rasa anak-anak. Misalnya, anak-anak di Eropa Selatan menunjukkan kecenderungan lebih tinggi terhadap rasa asin dibandingkan mereka yang tinggal di Eropa Utara. Temuan ini menegaskan bahwa cita rasa bukan hanya persoalan individu, tetapi juga cerminan identitas budaya dan lingkungan kuliner tempat seseorang tumbuh. Seperti halnya masyarakat Mediterania yang terbiasa dengan makanan laut dan rempah asin, sedangkan masyarakat Nordik lebih terbiasa dengan olahan susu dan cita rasa lembut.

    Analisis Pola Citarasa Lintas Budaya

    Dalam riset berbeda yang dipublikasikan oleh Foods Journal, peneliti menganalisis lebih dari 25.000 resep daring dari tiga negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman untuk memahami pola citarasa lintas budaya. Hasilnya, sistem kecerdasan buatan yang mereka gunakan mampu mengidentifikasi asal budaya resep dengan akurasi mencapai 77 persen. Temuan ini menunjukkan bahwa setiap budaya memiliki “sidik jari rasa” yang khas, bahkan hingga ke tingkat molekul senyawa aroma. Misalnya, masyarakat Barat cenderung memadukan bahan-bahan yang memiliki kemiripan senyawa rasa seperti mentega dan keju, sementara masakan Asia lebih sering menggabungkan bahan dengan kontras rasa tinggi seperti cabai, jahe, dan kecap asin.

    Perbedaan Kecenderungan Cita Rasa

    Lebih lanjut, studi ini juga mencatat bahwa masyarakat Amerika dan Jerman memiliki perbedaan cukup jelas dalam kecenderungan cita rasa. Amerika lebih menyukai rasa manis dan gurih, sedangkan Jerman cenderung memilih kombinasi asin dan netral. Adapun dalam konteks Asia, resep-resep dari Tiongkok menunjukkan kompleksitas rasa yang tinggi dengan kombinasi pedas, asam, dan umami. Pola ini menggambarkan betapa sejarah, iklim, dan kebiasaan lokal turut mempengaruhi pembentukan selera global.

    Pengaruh Fisiologis dan Budaya

    Namun, penelitian lintas budaya tidak hanya berhenti pada aspek bahan makanan. Dalam riset yang diterbitkan di Food Research International, ilmuwan membandingkan sensitivitas rasa antara masyarakat Belanda dan Tiongkok yang tinggal di Belanda. Hasilnya cukup mengejutkan, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam hal sensitivitas terhadap rasa manis, ketebalan, dan kekerasan tekstur. Penelitian ini mengindikasikan bahwa faktor fisiologis mungkin tidak sepenuhnya menentukan preferensi rasa, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh pengalaman budaya dan eksposur terhadap jenis makanan tertentu.

    Adaptasi Fisiologis terhadap Rasa

    Menariknya, berbeda dengan hasil tersebut, sebuah penelitian di Asia justru menemukan hubungan kuat antara kebiasaan makan dan sensitivitas rasa. Dalam studi lintas budaya yang dilakukan oleh Trachootham dan tim, ditemukan bahwa masyarakat Thailand yang terbiasa dengan makanan pedas memiliki ambang sensitivitas rasa yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat Jepang yang cenderung menyukai rasa lembut. Artinya, orang Thailand membutuhkan stimulus rasa yang lebih kuat untuk dapat merasakan intensitas yang sama seperti orang Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi terhadap makanan pedas bukan hanya masalah selera, melainkan adaptasi fisiologis terhadap pola konsumsi yang telah berlangsung lama.

    Keterkaitan Global dalam Selera Rasa

    Jika dihubungkan secara global, keempat penelitian tersebut menggambarkan bahwa “rasa” adalah fenomena multidimensi. Ia tidak hanya berkaitan dengan indera pengecap, tetapi juga dengan memori, tradisi, dan identitas budaya. Di Eropa, preferensi rasa lebih banyak dibentuk oleh pola sosial dan kebiasaan keluarga, sementara di Asia, pengalaman kuliner yang intens sejak kecil dapat membentuk sensitivitas lidah secara berbeda. Globalisasi makanan memang memperluas wawasan cita rasa, namun tidak menghapus ciri khas lokal yang menjadi bagian dari keunikan setiap budaya.

    Implikasi bagi Industri Makanan

    Bagi industri makanan dan minuman internasional, temuan-temuan ini menjadi bahan refleksi penting. Dalam era ketika produk kuliner lintas benua semakin mudah ditemukan, memahami selera lokal bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Misalnya, produk yang sukses di pasar Eropa dengan cita rasa lembut mungkin perlu penyesuaian signifikan sebelum dipasarkan di Asia yang lebih menyukai rasa kuat dan pedas. Sebaliknya, restoran Asia yang ingin menembus pasar Barat harus menyeimbangkan intensitas rasa agar lebih mudah diterima.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya, penelitian-penelitian ini menegaskan bahwa di balik setiap piring makanan terdapat kisah panjang tentang bagaimana manusia beradaptasi, membentuk budaya, dan mengekspresikan identitas melalui rasa. Seperti kata pepatah lama, “kita adalah apa yang kita makan” dan kini sains pun membuktikan bahwa apa yang kita makan ternyata juga membentuk siapa kita sebagai bagian dari budaya yang lebih luas.

  • Rezeki Memburung! 3 Shio Tiongkok yang Bakal Jadi Sultan Ke depan

    Rezeki Memburung! 3 Shio Tiongkok yang Bakal Jadi Sultan Ke depan

    Shio Tiongkok yang Rezekinya Ngebut dan Berpotensi Jadi Sultan

    Dalam kepercayaan masyarakat Tiongkok, setiap shio memiliki energi dan karakteristik unik yang memengaruhi nasib seseorang. Beberapa shio terkenal memiliki aura yang kuat dalam hal rezeki dan keberuntungan, sehingga hidup mereka sering kali dianggap penuh kemakmuran. Berikut ini adalah tiga shio yang dikenal memiliki rezeki yang cepat dan berpotensi menjadi sultan di masa depan.

    1. Shio Ular

    Shio Ular dikenal sebagai sosok yang memiliki magnet uang yang luar biasa kuat. Mereka tidak hanya cerdas dalam membaca peluang, tetapi juga memiliki naluri tajam untuk menentukan langkah yang paling menguntungkan. Dalam dunia bisnis atau karier, shio ini sering kali terlihat tenang, namun di balik ketenangan itu tersimpan perhitungan yang matang dan insting tajam.

    Mereka tidak mudah terburu-buru dalam mengambil keputusan, melainkan akan mengamati dengan seksama terlebih dahulu sebelum melangkah. Itulah sebabnya banyak orang kagum dengan kemampuan shio Ular dalam mengelola keuangan maupun investasi. Keahlian mereka dalam bernegosiasi juga menjadi senjata utama untuk menarik kekayaan. Mereka mampu meyakinkan orang lain dengan cara yang halus, tanpa perlu banyak berbicara, tetapi justru efektif.

    Sifat hemat dan perhitungan yang mereka miliki membuat setiap uang yang masuk tidak mudah keluar sia-sia. Dalam hal pekerjaan, shio ini juga selalu menunjukkan performa yang konsisten dan disiplin diri yang tinggi, sehingga sering kali mendapatkan kepercayaan besar dari atasan atau mitra bisnis. Bahkan, karena kepiawaian mereka dalam membaca arah rezeki, inilah yang membuat shio Ular seakan “dikejar-kejar oleh uang”.

    Rezeki datang ke dalam hidup mereka berkat hasil dari ketekunan, kecerdikan, dan aura karismatik yang membuat mereka tampak selalu dikelilingi kemakmuran.

    2. Shio Babi

    Lahir di tahun shio Babi menjadikan seseorang dianggap sebagai lambang dari ketulusan, kesabaran, dan kemurahan hati. Mereka dikenal sebagai pribadi yang penuh welas asih, gemar membantu sesama, dan tidak pernah mengharapkan imbalan apa pun atas kebaikan yang mereka lakukan. Namun, justru dari ketulusan inilah pintu rezeki terbuka lebar bagi mereka.

    Alam semesta seolah membalas semua kebaikan yang mereka tanam dengan limpahan berkah dan keberuntungan yang tidak henti-hentinya. Banyak orang yang lahir di tahun shio Babi merasakan bahwa setiap kali mereka membantu orang lain, kehidupan mereka justru semakin lancar dan makmur.

    Dalam dunia kerja, shio ini dikenal jujur dan loyal. Mereka bisa dipercaya memegang tanggung jawab besar karena selalu menempatkan integritas di atas segalanya. Sifat rendah hati dan kesederhanaan yang melekat pada diri mereka membuat orang lain merasa nyaman berada di sekitar mereka, sehingga relasi mereka pun luas dan penuh dukungan.

    Selain itu, orang bershio Babi juga memiliki daya tarik alami yang membuat orang lain ingin membantu mereka tanpa diminta. Dari sisi keuangan, mereka cenderung tidak serakah, namun justru karena sikap tenang dan sabarnya, rezeki terus datang tanpa mereka sadari. Kehidupan mereka sering kali menjadi bukti nyata bahwa kebaikan hati adalah investasi jangka panjang yang akan berbuah kemakmuran, hingga membuat shio ini sangat berpotensi menjadi “sultan” yang kaya harta sekaligus kaya hati.

    3. Shio Naga

    Orang-orang bershio Naga selalu dianggap sebagai simbol kekuasaan, kebesaran, dan keberuntungan yang tiada tanding. Mereka memiliki aura yang begitu kuat hingga mampu menarik perhatian dan kekaguman dari orang-orang di sekitarnya. Pemilik shio ini biasanya lahir dengan jiwa kepemimpinan alami yang membuat mereka mudah mencapai posisi tinggi dalam karier maupun usaha.

    Selain itu, mereka juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan keyakinan besar terhadap kemampuan diri sendiri, yang menjadi bahan bakar utama dalam menjemput kesuksesan. Shio Naga juga dikenal sangat pekerja keras yang tidak mudah menyerah. Mereka mampu bertahan dalam tekanan, dan justru semakin termotivasi ketika menghadapi rintangan.

    Kombinasi antara ambisi dan tekad kuat membuat mereka selalu berhasil bangkit dari kegagalan dan menjadikannya pijakan menuju keberhasilan yang lebih besar. Tidak hanya itu, kemampuan sosial mereka pun juga sangat luar biasa. Shio ini pandai bergaul, membangun koneksi, dan menjaga hubungan baik dengan siapa pun, yang pada akhirnya akan membuka jalan rezeki mereka dari berbagai arah.

    Keberuntungan tampaknya selalu berjalan berdampingan dengan hidup mereka. Kombinasi hal-hal inilah yang membuat shio Naga memiliki aura rezeki yang begitu kuat sehingga setiap langkahnya dilimpahi dengan keberuntungan. Mereka sering kali hidup dalam kemakmuran, menikmati kenyamanan materi, dan dikelilingi oleh peluang besar yang terus datang tanpa henti. Dengan kerja keras, kharisma, dan keberuntungan yang menyatu, tidak heran jika shio Naga disebut sebagai salah satu shio yang ditakdirkan untuk menjadi sultan sejati di masa depan.

  • Sinopsis Film The Cabin in the Woods: Liburan di Kabin Berubah Jadi Ritual Menyeramkan

    Sinopsis Film The Cabin in the Woods: Liburan di Kabin Berubah Jadi Ritual Menyeramkan

    Sejarah dan Latar Belakang Film

    The Cabin in the Woods adalah film horor-komedi yang dirilis pada tahun 2011. Film ini menawarkan kombinasi unik antara elemen meta, sindiran terhadap genre horor, serta alur penuh kejutan yang secara cerdas mengungkap berbagai pola khas film horor modern. Dengan alur yang tidak terduga dan struktur naratif yang mempermainkan ekspektasi penonton, film ini menjadi salah satu karya yang mencolok dalam dunia perfilman.

    Film ini disutradarai oleh Drew Goddard dalam debutnya sebagai sutradara. Naskah film ini ditulis bersama Joss Whedon, yang dikenal dengan kemampuannya dalam menyusun dialog yang tajam dan karakter yang kompleks. Kombinasi antara visi kreatif dan penulisan naskah yang kuat membuat The Cabin in the Woods menjadi film yang menarik dan berbeda dari film horor lainnya.

    Alur Cerita dan Karakter Utama

    Cerita dimulai dengan lima mahasiswa yang memutuskan untuk berlibur ke sebuah kabin terpencil di tengah hutan. Mereka adalah Dana, Jules, Curt, Holden, dan Marty. Awalnya, mereka berharap akhir pekan ini akan penuh keseruan dan romansa. Namun, segala sesuatu berubah saat serangkaian kejadian aneh mulai terjadi, mengubah rencana mereka menjadi mimpi buruk.

    Di balik kabin tersebut, tersimpan sebuah fasilitas bawah tanah rahasia. Di sana, dua teknisi bernama Sitterson dan Hadley memantau dan mengendalikan setiap aspek di kabin tersebut. Mereka menggunakan teknologi dan obat-obatan untuk memanipulasi lingkungan dan perilaku para mahasiswa. Tujuan mereka masih misterius, tetapi jelas bahwa semua peristiwa yang terjadi bukanlah kebetulan.

    Perlahan, film mengungkap bahwa kejadian di kabin adalah bagian dari ritual besar yang dikendalikan oleh organisasi dengan kepentingan kosmis. Hubungan antara aksi para mahasiswa dan pengendalian teknis dari “ruang kendali” menciptakan ketegangan utama. Di satu sisi, ada kepolosan dan kepanikan remaja, sedangkan di sisi lain, ada operator dingin yang memperlakukan mereka sebagai bagian dari eksperimen rutin.

    Peran Tokoh dan Dinamika Naratif

    Marty menjadi sosok yang membedakan diri dari kelompok. Ia skeptis dan sinis terhadap situasi yang mereka hadapi. Pandangannya yang kritis membuatnya menjadi pengacau naratif yang mengguncang ekspektasi penonton terhadap pola klasik film horor seperti korban terakhir atau “final girl.”

    Sementara itu, Dana dan Jules menunjukkan berbagai respons manusia terhadap bahaya, mulai dari rasa takut, keberanian, hingga solidaritas. Film memanfaatkan dinamika ini untuk menyoroti bagaimana karakter biasanya ditulis dalam film horor, lalu membalikkan konvensi tersebut dengan cara yang cerdas dan ironis.

    Estetika dan Pesan Film

    Secara visual, The Cabin in the Woods mempertahankan estetika khas film horor, yakni pencahayaan redup, kabin tua, dan hutan berkabut yang menimbulkan rasa waswas. Namun di balik atmosfer itu tersimpan lapisan moral, tentang pengorbanan, kendali, dan bagaimana kekerasan dapat dijadikan tontonan.

    Alih-alih sekadar menghadirkan teror, film ini juga berfungsi sebagai komentar sosial terhadap industri hiburan yang kerap mengeksploitasi ketakutan manusia demi kepuasan penonton. Melalui elemen komedi gelap, film mengajak penonton merenungkan posisi mereka sebagai konsumen hiburan yang “menikmati” penderitaan karakter.

    Performa Aktor dan Emosi Penonton

    Aktor-aktornya menampilkan keseimbangan antara kepolosan dan keputusasaan, membuat emosi penonton ikut terseret. Ketika ritual mulai terungkap, rasa empati dan keterlibatan penonton pun tumbuh, menjadikan film ini lebih dari sekadar tontonan horor.

    Pada akhirnya, The Cabin in the Woods bukan hanya cerita tentang kabin, monster, atau korban, tetapi tentang sistem yang menciptakan monster, serta penonton yang memberi arti pada ritual itu. Film ini menawarkan perpaduan antara hiburan, kritik sosial, dan refleksi filosofis yang membuatnya menjadi salah satu karya paling unik dalam genre horor modern.

  • Oknum Pejabat Raja Ampat Diduga Cabuli Anak Angkat, LBH Bantu Keluarga Laporkan ke Polda

    Oknum Pejabat Raja Ampat Diduga Cabuli Anak Angkat, LBH Bantu Keluarga Laporkan ke Polda

    Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Pejabat di Raja Ampat

    Seorang oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, berinisial YS, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap putri angkatnya yang berusia 18 tahun. Kejadian ini terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Peristiwa tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk lembaga bantuan hukum.

    Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kasih Indah Papua, Yance Nasnarebo, mengatakan bahwa pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Papua Barat Daya. Ia menjelaskan bahwa LBH Kasih Indah Papua siap membantu proses hukum yang sedang berlangsung.

    “Laporan teregister dalam Laporan Polisi Nomor LP/B/23/XI/2025/SPKT/Polda Papua Barat Daya di SPKT Polda,” ujar Yance kepada media.

    Yance menyebut perbuatan pelaku sangat memprihatinkan. Selain berstatus sebagai pejabat eselon, korban juga merupakan anak angkat dari pelaku. Hal ini membuat kasus ini semakin sensitif dan menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan wewenang secara tidak benar.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian bermula ketika YS meminta korban untuk memijat telapak kakinya hingga naik ke paha. Tidak lama kemudian, pelaku membuka celananya dan meminta korban untuk memegang alat organ intimnya. Selain itu, pelaku juga memegang dada korban, sehingga korban merasa ketakutan.

    Dalam aksinya, YS juga mengiming-imingi korban dengan memberikan uang sebesar Rp1 juta agar menuruti keinginannya. Tindakan ini menunjukkan adanya manipulasi dan penggunaan uang sebagai alat untuk memperkuat posisi kuasa pelaku.

    Komentar dari LBH

    Yance berharap kasus ini segera diusut secara transparan dan tuntas. Ia menekankan bahwa perilaku asusila yang dilakukan oleh YS murni merupakan tindak pidana. Tidak ada tendensi lain di luar hal tersebut.

    “Perilaku asusila yang bersangkutan murni tindak pidana. Tak ada tendensi lain di luar hal tersebut,” kata Yance.

    Dampak dan Harapan

    Kasus ini menjadi peringatan bagi oknum pejabat yang berperilaku tidak senonoh. Dengan adanya penegakan hukum yang tegas, diharapkan dapat menciptakan efek jera bagi para pelaku yang menggunakan kedudukan mereka untuk melakukan tindakan tidak pantas.

    Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban pelecehan seksual, terutama yang terjadi dalam lingkungan keluarga atau orang dekat. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan sadar akan hak-hak dasar setiap individu, terutama anak-anak dan remaja.

    Tindakan Lanjutan

    LBH Kasih Indah Papua berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini. Mereka akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memastikan keadilan bagi korban dan kejelasan dalam proses hukum.

    Selain itu, LBH juga akan melakukan edukasi dan sosialisasi terkait perlindungan hak-hak anak serta pencegahan pelecehan seksual. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat membantu mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

  • Serikat Pekerja PDAU Kuningan Angkat Bicara Usai Direktur Mengundurkan Diri! Sistem Rusak? Ini Terjadi…

    Serikat Pekerja PDAU Kuningan Angkat Bicara Usai Direktur Mengundurkan Diri! Sistem Rusak? Ini Terjadi…

    Serikat Pekerja Menyampaikan Pandangan Terkait Perumda Aneka Usaha Kuningan

    Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) DARMAPUTRA menyampaikan apresiasi atas perhatian publik terhadap dinamika di Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kuningan, khususnya setelah pengunduran diri Direktur—Heni Susilawati. Dalam pernyataannya, Ketua SPTP DARMAPUTRA, Septian Aditya, mengungkapkan bahwa pihaknya prihatin dengan opini yang beredar dan cenderung menyudutkan pihak tertentu tanpa melihat adanya akar permasalahan sistemik di perusahaan.

    SPTP DARMAPUTRA berupaya untuk meluruskan persepsi dan menawarkan pandangan konstruktif demi masa depan PDAU Kuningan yang lebih sehat. Mengingat kepemimpinan eksekutif—kepala daerah (Bupati Kuningan)—yang relatif baru, SPTP memandang ini sebagai peluang emas untuk melakukan perbaikan mendasar dan menyeluruh di PDAU Kuningan.

    Tuntutan kepada Kuasa Pemilik Modal

    SPTP mendesak Kuasa Pemilik Modal (KPM)—Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, agar memastikan kepatuhan optimal terhadap Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2019 tentang Perumda Aneka Usaha Kuningan. Proses rekrutmen harus benar-benar profesional, transparan, dan realistis, dengan memilih figur yang memiliki kompetensi bisnis mumpuni.

    Selain itu, SPTP DARMAPUTRA juga meminta praktik politik balas jasa dihindari agar miss-practice masa lalu yang disoroti DPRD Kuningan tidak terulang. Penguatan organisasi harus menjamin Organ Perusahaan (KPM, Dewas, Direksi) menjalankan tugas sesuai amanah Perda, mewujudkan Perumda yang bersih, sehat, dan menguntungkan.

    DPRD Diminta Lebih ‘Tajam’ Mengawasi

    Kepada DPRD Kuningan, SPTP memohon agar peran kelembagaan Legislatif, terutama fungsi pengawasan, dapat lebih dioptimalkan sedini mungkin. DPRD diminta meningkatkan intensitas dan ketajaman pengawasan terhadap pelaksanaan Perda No. 11 Tahun 2019 secara konsisten dan berkelanjutan.

    Pengawasan yang efektif harus bersifat preventif; SPTP tidak ingin ada kesan pembiaran bertahun-tahun hingga perusahaan terpuruk signifikan.

    Pekerja Hanya Pelaksana, Bukan Pembuat Kebijakan

    SPTP menegaskan bahwa pekerja hanyalah pelaksana kebijakan, bukan pembuat kebijakan strategis. Kepatuhan pekerja terikat pada SK Jabatan, Struktur Organisasi, Peraturan Perusahaan, UU Ketenagakerjaan, serta instruksi dari Organ Perusahaan (KPM, Dewas, Direksi).

    Jika perusahaan merugi meskipun pekerja telah mematuhi instruksi, SPTP yakin pusat permasalahan dan tanggung jawab strategis berada pada Organ Perusahaan yang berwenang penuh atas kebijakan.

    Penolakan Terhadap PHK Massif

    Serikat pekerja menolak tegas wacana PHK massif atau pembubaran perusahaan tanpa dasar hukum, karena opini tersebut tidak mencerminkan empati. SPTP DARMAPUTRA mendesak semua pihak memprioritaskan solusi dengan memenuhi hak-hak pekerja.

    Tuntutan hak tersebut meliputi pelunasan hutang gaji dan pembayaran gaji berjalan tepat waktu, serta penyelesaian hak pesangon bagi karyawan yang purna tugas.

    Harapan untuk PDAU Kuningan

    SPTP percaya, dengan pembenahan sistem dari hulu dan menjunjung kepatuhan hukum, PDAU Kuningan masih dapat diselamatkan dan menjadi aset daerah yang membanggakan.


  • Sagu Halmahera Tengah Kini Dijaga Negara

    Sagu Halmahera Tengah Kini Dijaga Negara

    Salamin, Kuliner Sagu yang Dilindungi Sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

    Salamin, sebuah kuliner khas dari sagu, telah resmi tercatat sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) kategori pengetahuan tradisional yang dilindungi oleh negara. Hal ini membuat salamin menjadi salah satu aset budaya yang sangat penting bagi masyarakat Maluku Utara, khususnya dari wilayah Halmahera Tengah.

    Pemanfaatan sagu sebagai bahan makanan secara tradisional sudah lama dikenal di daerah penghasil sagu seperti Maluku Utara. Salah satu bentuk pemanfaatan tersebut adalah salamin, yang tidak hanya memiliki nilai rasa tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam. Penyajian salamin biasanya terjadi dalam berbagai acara adat dan upacara kesultanan, serta menjadi bagian dari jamuan makan siang.

    Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara, Budi Argap Situngkir, pencatatan salamin sebagai KIK dilakukan berdasarkan informasi dari pangkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum. Ia menyampaikan bahwa tujuan dari perlindungan ini adalah untuk mencegah eksploitasi oleh pihak luar, menjaga identitas budaya, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sebagai pemilik hak atas pengetahuan tradisional tersebut.

    “Kuliner salamin dari sagu termasuk pengetahuan tradisional telah terlindungi. Tujuannya untuk mencegah eksploitasi oleh pihak luar, menjaga identitas budaya, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sebagai pemiliknya,” ujar Argap Situngkir.

    Pengetahuan tradisional, menurutnya, merupakan karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat tertentu. Oleh karena itu, ia mengajak sinergi antara pemerintah daerah, komunitas masyarakat, kampus, dan seluruh pihak untuk bersama-sama mencatatkan potensi kekayaan intelektual komunal seperti pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, potensi indikasi geografis, indikasi asal, dan lainnya.

    Salamin sendiri merupakan makanan khas yang dibuat dari bahan dasar sagu. Proses pembuatannya melibatkan campuran sagu dengan pisang, gula, garam, dan parutan kelapa. Setelah semua bahan dicampur, adonan tersebut kemudian dibakar dalam cetakan sagu lempeng berbahan gerabah (forno sagu), sehingga menghasilkan makanan pokok yang khas dan bernilai budaya tinggi.

    Selain memiliki nilai rasa yang khas, salamin juga menjadi simbol identitas budaya masyarakat Halmahera Tengah. Dengan perlindungan sebagai KIK, salamin diharapkan dapat terjaga kelestariannya dan tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Selain itu, perlindungan ini juga akan membuka peluang ekonomi bagi para produsen lokal yang memproduksi salamin, sehingga mereka dapat meraih manfaat lebih besar dari produk tradisional mereka.

    Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan pengetahuan tradisional yang dimiliki. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, kekayaan intelektual komunal seperti salamin dapat terlindungi dan berkembang secara berkelanjutan.

  • Benarkah Gatal Tanda Luka Sembuh? Ini Penjelasan Dokter

    Benarkah Gatal Tanda Luka Sembuh? Ini Penjelasan Dokter

    Gatal pada Luka: Tanda Penyembuhan atau Tanda Masalah?

    Banyak orang menganggap bahwa rasa gatal pada luka adalah tanda bahwa luka sedang dalam proses penyembuhan. Namun, apakah benar begitu? Jawabannya tidak selalu sederhana. Terkadang, rasa gatal bisa menjadi indikasi dari proses alami tubuh, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diperhatikan.

    Apa Sebenarnya Penyebab Gatal pada Luka?

    Menurut dr. Heri Setyanto, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), rasa gatal pada luka memang bisa terjadi sebagai bagian dari proses penyembuhan. Hal ini terjadi karena ada jaringan granulasi, yaitu jaringan yang sedang tumbuh dan membentuk sel-sel baru di area luka.

    “Luka gatel itu kan karena ada jaringan granulasi, jaringan yang mau tumbuh. Jadi, rasanya ke dalam luka itu gatel. Itu wajar itu, normal, biasa,” ujar dr. Heri dalam edukasi media di Jakarta Pusat.

    Proses regenerasi kulit ini sering kali menimbulkan sensasi seperti ditarik atau gatal ringan. Namun, penting untuk memperhatikan lokasi gatal tersebut. Jika gatal hanya terasa di bagian dalam luka, maka itu merupakan tanda bahwa tubuh sedang bekerja memperbaiki jaringan yang rusak. Namun, jika gatal muncul di pinggir luka, bisa saja itu tanda iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan perban atau plester.

    Gatal di Pinggir Luka Bisa Jadi Tanda Iritasi

    dr. Heri menjelaskan bahwa gatal di sekitar luka, terutama di pinggirnya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alergi terhadap bahan perban, kotoran, atau bahkan lingkungan sekitar. Jika gatal disertai dengan kemerahan, bengkak, atau ruam, maka kemungkinan besar itu adalah tanda iritasi atau reaksi alergi.

    “Jadi, benar itu, kalau itu dalam kondisi gatel itu apa baiknya? Tapi yang di dalam luka lho, bukan yang di pinggir luka. Kalau di pinggir luka mungkin dia karena alergi,” kata dr. Heri.

    Jangan Merendam Luka dalam Air Garam

    Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan masyarakat adalah merendam luka dalam air garam. Mereka percaya bahwa air garam bisa membersihkan luka dan mempercepat penyembuhan. Namun, hal ini justru bisa merusak jaringan baru yang masih rapuh.

    “Kalau dia tidak begitu mengganggu, dibiarkan aja. Tapi kalau mengganggu, nanti bisa ditambahin dengan obat-obatan,” jelas dr. Heri.

    Ia menekankan bahwa penggunaan air garam tidak disarankan karena dapat mengganggu kelembapan luka. Luka yang terlalu kering justru akan sulit tumbuh secara optimal. Jika rasa gatal cukup mengganggu, dokter dapat meresepkan salep atau obat tertentu untuk membantu mengurangi sensasi tersebut tanpa merusak jaringan yang sedang tumbuh.

    Jangan Asal Mengelupas Luka yang Gatal

    Banyak orang tidak tahan dengan sensasi gatal dan akhirnya memilih untuk mengelupas kerak luka atau menggaruknya hingga terbuka. Padahal, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya. Mengelupas luka tanpa pengawasan medis bisa merusak kulit sehat di bawahnya dan menyebabkan luka baru.

    “Dibuka, tapi harus orang medis yang buka, harus dengan cara tertentu. Jadi, jangan sampai kulitnya yang bawah yang sehat itu ikut terbuka. Nanti kan membuat luka baru jadinya begitu,” tegas dr. Heri.

    Tindakan mengelupas luka tanpa pengawasan tenaga medis dapat memperlambat proses penyembuhan, menimbulkan perdarahan, bahkan meninggalkan bekas luka permanen. Oleh karena itu, bila kerak sudah tampak menghitam atau keras, sebaiknya dikonsultasikan kepada tenaga kesehatan agar dapat dibersihkan dengan cara yang aman.

    Tips untuk Merawat Luka yang Gatal

    • Hindari menggaruk atau mengelupas luka tanpa bantuan medis.
    • Perhatikan lokasi gatal: Jika gatal hanya terasa di dalam luka, itu wajar. Jika di pinggir luka, perlu dipertimbangkan kemungkinan iritasi.
    • Jangan merendam luka dalam air garam, karena bisa mengganggu kelembapan dan proses penyembuhan.
    • Gunakan obat sesuai anjuran dokter jika rasa gatal terlalu mengganggu.

    Dengan memahami proses penyembuhan dan menghindari kesalahan umum, kita dapat membantu luka sembuh lebih cepat dan aman.

  • Eka Putra Dilantik Jadi Camat Kuantan Tengah, Siap Perjuangkan Suara Warga

    Eka Putra Dilantik Jadi Camat Kuantan Tengah, Siap Perjuangkan Suara Warga

    Pengangkatan Camat Kuantan Tengah yang Baru

    Eka Putra SSos MSi secara resmi dilantik sebagai Camat Kuantan Tengah. Ia menggantikan posisi Risman Ali, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Sebelumnya, Eka Putra menjabat sebagai Lurah Sungai Kering dan kini diamanahkan untuk memimpin wilayah pusat ibu kota Kabupaten Kuansing. Dalam sambutannya, ia menyatakan komitmennya untuk bekerja dengan penuh dedikasi dan memberikan perlindungan serta perhatian kepada seluruh masyarakat Kuantan Tengah tanpa membeda-bedakan latar belakang atau status sosial.

    “Saya tidak mungkin bisa menjalankan amanah ini sendiri. Karena itu, saya berharap dukungan penuh dari seluruh masyarakat Kuantan Tengah,” ujarnya pada hari Kamis (6/11).

    Eka Putra menyebutkan bahwa masih banyak aspirasi masyarakat yang perlu diperjuangkan. Salah satunya adalah perbaikan infrastruktur jalan penghubung antara Desa Pulau Aro dan Kuantan Tengah, yang telah lama diusulkan oleh warga setempat. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penyelesaian tapal batas antar desa agar dapat menciptakan kejelasan dalam tata kelola wilayah.

    Selain masalah infrastruktur, Eka juga menekankan pentingnya mendukung program nasional di bidang ketahanan pangan. Menurutnya, program-program tersebut harus berjalan optimal dan memerlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa dan masyarakat.

    “Program-program ini tentu tidak bisa dijalankan sendiri, perlu dukungan pemerintah desa dan masyarakat,” tambahnya.

    Pentingnya Kebersihan Lingkungan

    Eka Putra juga mengajak seluruh warga Kuantan Tengah untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, sebagai pusat ibu kota Kabupaten Kuansing, kebersihan wilayah menjadi hal penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan tertata. Ia berharap masyarakat dapat lebih sadar akan tanggung jawab mereka dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

    Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
    * Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
    * Melakukan kegiatan rutin seperti kerja bakti dan pembersihan lingkungan.
    * Membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

    Tantangan dan Harapan Masa Depan

    Dengan jabatan barunya, Eka Putra menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Ia berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, untuk mencapai tujuan bersama. Ia juga berkomitmen untuk terbuka terhadap masukan dan kritik dari masyarakat guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan kualitas pelayanan.

    Selain itu, Eka Putra menegaskan bahwa ia akan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Ia berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan wilayah Kuantan Tengah.

    Peran Pemimpin dalam Pembangunan

    Sebagai pemimpin baru, Eka Putra memiliki tanggung jawab besar dalam membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Ia menyadari bahwa suksesnya pembangunan tidak hanya bergantung pada dirinya sendiri, tetapi juga pada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia berencana untuk melakukan pertemuan rutin dengan tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan pelaku usaha lokal guna memastikan bahwa semua pihak merasa terlibat dalam proses pembangunan.

    Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Eka Putra siap membawa Kuantan Tengah menuju masa depan yang lebih baik. Ia percaya bahwa dengan kerja sama dan kebersamaan, semua tantangan dapat diatasi dan harapan masyarakat dapat terwujud.

  • Jika Anda Menonton Ulang Acara yang Sama, Ini 7 Kekuatan Mental Langka yang Anda Miliki

    Jika Anda Menonton Ulang Acara yang Sama, Ini 7 Kekuatan Mental Langka yang Anda Miliki

    Kebiasaan Menonton Ulang Bukan Sekadar Zona Nyaman

    Di era di mana platform hiburan menawarkan ratusan judul baru setiap hari, banyak orang justru memilih untuk menikmati tayangan yang sudah pernah mereka tonton. Mulai dari serial komedi favorit, drama penuh nostalgia, hingga film yang sudah dihafal dialognya—kebiasaan ini sering dianggap aneh atau sekadar “zona nyaman”. Namun, menurut psikologi, kebiasaan menonton ulang justru menandakan sejumlah kekuatan mental yang jarang dimiliki oleh orang lain.

    Mereka yang melakukannya bukan hanya mengulang tontonan, tetapi juga menemukan kedamaian, kontrol emosi, dan kedalaman makna yang tidak disadari banyak orang. Berikut adalah beberapa kekuatan mental yang tersembunyi di balik kebiasaan sederhana ini:

    • Kecerdasan Emosional yang Tinggi

      Ketika Anda memilih menonton kembali sebuah acara, Anda sudah mengetahui bagaimana alurnya. Tidak ada kejutan, tidak ada kecemasan soal akhir cerita. Ini menunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan emosional Anda sendiri—baik itu ingin menenangkan diri, mencari tawa, atau menumbuhkan rasa nyaman. Seperti memutar lagu favorit, menonton ulang adalah bentuk self-regulation yang efektif: Anda mengenali apa yang Anda rasakan dan tahu bagaimana menanganinya. Itu tanda kecerdasan emosional yang matang.

    • Kemampuan Mengelola Stres secara Natural

      Tayangan yang sudah familiar menciptakan rasa aman. Anda tak perlu bersiap menghadapi plot twist, konflik intens, atau stimulasi berlebihan. Ini memberi ruang bagi mental untuk beristirahat. Banyak orang mencari cara rumit untuk mengatasi stres; Anda cukup kembali ke sesuatu yang menenangkan. Ini menunjukkan ketahanan emosional dan kemampuan memulihkan diri tanpa drama.

    • Kedalaman dalam Menghargai Detail

      Orang yang menonton ulang bukan berarti bosan—justru sebaliknya. Mereka menikmati detail kecil yang mungkin terlewat di awal. Gestur karakter, dialog halus, joke tersembunyi, atau simbol dalam cerita sering kali baru terlihat di pengulangan kedua, ketiga, atau bahkan kesepuluh. Kebiasaan ini menandakan Anda memiliki pola pikir reflektif: menghargai detail, memaknai lebih dalam, dan tidak hanya mengejar hal-hal baru semata.

    • Stabil Secara Mental dan Emosional

      Banyak orang merasa perlu terus mencari hal baru agar tidak bosan. Tapi mereka yang nyaman menonton ulang tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren. Ini menunjukkan kestabilan mental: Anda tahu apa yang Anda sukai, terpercaya pada pilihan Anda, dan tidak butuh validasi eksternal. Orang seperti ini biasanya lebih kuat menghadapi tekanan hidup.

    • Kemampuan Adaptasi yang Baik terhadap Rutinitas

      Menonton ulang adalah bentuk ritus kecil yang memberi struktur. Meski tampak sederhana, aktivitas yang familiar mampu menenangkan sistem saraf, memperkuat fokus, dan menjaga stabilitas suasana hati. Anda bukan terjebak rutinitas—Anda tahu bagaimana menemukan kenyamanan dalam pola yang stabil, tanda adaptasi psikologis yang sehat.

    • Keterampilan Introspektif yang Tajam

      Menonton ulang memungkinkan Anda merefleksikan perasaan lama dari sudut pandang baru. Saat menonton pertama kali, Anda mungkin terpaku pada alur; pada pengulangan berikutnya, Anda mulai memahami karakter, motivasi, bahkan sisi diri Anda yang tercermin dalam cerita. Ini adalah kemampuan introspektif: memahami diri melalui media yang Anda nikmati.

    • Rasa Syukur yang Kuat dan Tidak Mudah Jenuh

      Di dunia yang dipenuhi tuntutan untuk selalu mengejar hal baru, Anda bisa merasa puas dengan sesuatu yang sudah Anda kenal dan cintai. Ini tanda syukur, serta kemampuan untuk menghargai hal kecil dan sederhana. Rasa syukur bukan kebiasaan umum—justru itu yang menjadikannya langka.

    Penutup: Tontonan Lama, Mentalitas Baru

    Sering kali, orang menganggap menonton ulang sebagai kebiasaan tidak kreatif. Tapi ternyata, di balik aktivitas sederhana itu, tersimpan kekuatan mental yang luar biasa: Anda memahami diri, Anda mampu mengatur emosi, Anda menikmati detail, dan Anda stabil tanpa perlu tren terbaru. Pada akhirnya, menikmati tontonan favorit berkali-kali bukan soal takut mencoba hal baru, melainkan cara menghormati diri—mengenali apa yang membuat Anda tenang, damai, dan bahagia. Jadi, jika Anda kembali memutar serial yang sama untuk kesekian kalinya, jangan merasa aneh. Mungkin Anda sedang menunjukkan kekuatan mental yang bahkan tidak Anda sadari.