bernasnews – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) akan kembali digelar untuk yang ke-19 kalinya mulai dari 30 November hingga 7 Desember 2024, di Yogyakarta.
Mengusung tema “Metanoia”, festival JAFF kali ini bakal mencerminkan perubahan dan kebangkitan sinema Asia di tengah berbagai tantangan global, serta menggambarkan perjalanan panjang menuju kualitas sinema yang terus berkembang.
“Semangat Metanoia yang menjadi tema tahun ini ingin kami persembahkan bagi industri film Indonesia yang cemerlang di tengah sinema Asia yang juga turut tumbuh bersama,” ujar Direktur JAFF, Ifa Isfansyah.
Dia mengungkap setiap tahun, JAFF menjadi rumah bagi berbagai kompetisi yang mempertemukan talenta perfilman terbaik dari Asia dan Pasifik.
Pada edisi ke-19 ini, sebanyak 180 film dari 25 negara akan diputar dalam program kompetisi maupun nonkompetisi. Rencananya, JAFF #19 akan dibuka dengan penayangan “Samsara”, film bisu hitam putih karya Garin Nugroho, sutradara yang dikenal atas pencapaian internasionalnya.
Di sisi lain, penutupan festival akan diisi dengan pemutaran perdana dunia “1 Kakak 7 Ponakan”, karya sutradara Yandy Laurens, yang sebelumnya dikenal melalui “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”, film yang meraih 11 nominasi di Festival Film Indonesia 2024.
“Khususnya tahun ini, angka penonton bioskop menunjukkan pencapaian yang memukau. Pada September, tercatat penonton bioskop telah mencapai rekor angka tertinggi sejak tahun 1926, mengungguli jumlah penonton film impor di bioskop Indonesia,” lanjutnya.
Kembalinya gelaran tersebut, JAFF mendapatkan dukungan dari Cinema XXI sebagai venue utama pemutaran film-film JAFF.
Selain itu, JAFF19 akan memutar perdana untuk publik film-film Indonesia yang banyak dinantikan.
Hal tersebut bertujuan untuk merayakan industri film Indonesia yang tengah bergairah.
Selain program pemutaran film, JAFF #19 jzfa menyelenggarakan program kolaboratif seperti REEL LIFE Film Camp yang digagas bersama Netflix. Para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Talent Day di JAFF Market dan berkesempatan terlibat dalam produksi film Netflix Original. Pengunjung juga dapat menghadiri REEL LIFE Creators Sharing, yang mengulas proses kreatif di balik produksi film terbaru Netflix Indonesia, “The Shadow Strays”.
JAFF juga menyajikan program klasik bernama Rewind, yang menghadirkan film-film klasik terbaru. Kali ini, program tersebut akan menayangkan “Ilo Ilo” dari Anthony Chen dan “The Handmaiden” dari Park Chan-wook, yang akan diputar pertama kalinya di Indonesia. (lan)