bernasnews — Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) AMPTA berkolaborasi dengan Pengelola Desa Wisata Opak 7 Bulan dan masyarakat setempat untuk kali keduanya menyelenggarakan event tahunan “Ruwat Alas Opak”, bertempat di Desa Wisata 7 Bulan Dusun Dalem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DIY, Minggu (3/11/2024).
Acara ini dihadiri Kanjeng Pangeran Haryo Yudhanegara, Lurah Taman Martani, Gabungan Industri Pariwisata DIY. Mendapatkan dukungan PT. TWC, Bank BPD DIY, Bank BNI Ambarukmo, Teh Sepeda Balap, CV Trimulyjaya, PT Pind Land Property.
Kegiatan Ruwat Alas Opak ini bertujuan untuk memperkuat nilai budaya lokal sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah. Sebagai bagian dari kolaborasi ini, STP AMPTA turut berkontribusi melalui penyediaan relawan mahasiswa yang membantu berbagai kegiatan selama acara berlangsung.
Para mahasiswa STP AMPTA berperan aktif dalam mendukung teknis pelaksanaan, penyambutan pengunjung, hingga memeriahkan suasana acara. Tidak hanya itu, STP AMPTA juga berkontribusi dalam penyediaan makanan tradisional secara cuma-cuma, yang bertujuan memperkenalkan kekayaan kuliner lokal kepada para peserta dan pengunjung event.
Kepala Lembaga Penelitia dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP AMPTA Yogyakarta Hary Hermawan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas suksesnya pelaksanaan event tahunan Ruwat Alas Opak yang kedua.
“Juga terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama mendukung terselenggaranya event ini, termasuk pengelola Desa Wisata Opak 7 Bulan, masyarakat Dusun Dalem, dan seluruh relawan yang terlibat,” ungkap dia.
Menurut Hary Hermawan, suksesnya kegiatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya lokal. Melalui event Ruwat Alas Opak ini, ia berharap Desa Wisata Opak 7 Bulan semakin dikenal luas, tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh wisatawan dari berbagai daerah.
“Selain itu, kami berharap acara ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap potensi wisata dan kekayaan budaya yang ada di lingkungan setempat. Semoga event Ruwat Alas Opak terus menjadi kegiatan tahunan yang berkelanjutan, serta menjadi bagian dari upaya memajukan pariwisata yang berakar pada kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan,” harap Hary.
Sementara itu, menurut Pelaksana Kegiatan Intan Nursari bahwa kegiatan Ruwat Alas Opak merupakan kegiatan tahun kedua. Mengambil tema Festival Budaya dan Pesta Rakyat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Desa Wisata Kali Opak dengan Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta. Ruwat Alas Opak bertujuan untuk menghidupkan kembali Desa Wisata 7 Bulan yang dahulu ramai.
“Nama 7 Bulan sendiri berasal dari ikon bola besar yang ada di obyek wisata, saat malam terkena cahaya lampu bola besar berpendar seperti bulan. Karena jumlahnya 7 maka disebut Desa Wisata 7 Bulan,” jelas Intan.
Dikatakan, wisata 7 Bulan menyuguhkan nuansa kali dengan batu hitam berserakan, aliran sungai dangkal cocok untuk bermain air anak dan dewasa serta mandi di sungai. Di pinggir sungai hamparan lahan datar dan luas bisa dipakai camping, ada pendapa, kolam ikan, area dolanan anak yang berdendang lagu dolanan anak. Juga tersedia spot foto untuk pembuat kenangan.
Untuk panganan atau kuliner tradisional desa ini merupakan pembuat gethuk terkenal sejak tahun 1951. Para gadis dan ibu muda berjualan ke luar desa menjajakan gethuk panganan dari singkong. Dahulunya banyak petani menanam tembakau dan jagung.
“Banyak petani yang membuat rokok kretek dengan bungkus daun jagung, dikenal dengan sebutan Rokok Klobot dan para perajin Rokok Klobot tetap melestarikan sampai sekarang. Hal ini sebagai upaya pelestarian rokok rakyat,” beber Intan. (nun/ Kusnadi, Berbah)