bernasnews — Istilah glamping akronim dari glamour camping sudah dikenal cukup luas oleh masyarakat. Banyak destinasi wisata saat ini yang menyediakan paket glamping. Berbagai paket glamping ditawarkan oleh pengelolanya. Dari yang harganya yang relatif terjangkau, hingga layaknya kamar hotel bintang per malamnya ditawarkan oleh pengelola tempat wisata.
Menurut Ketua Pokdarwis Panembahan Gumregah Y. Sri Susilo, ada perbedaan antara glamping dengan camping. Perbedaan terutama pada fasilitas, ukuran, pelayanan, biaya dan keamanan. Untuk glamping fasilitas, ukuran, pelayanan dan keamanan lebih baik.
“Di sisi lain aktivitas glamping memerlukan biaya yang relatif lebih mahal,” terang Susilo, yang juga Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, di sela-sela ikuti acara ‘Gathering & Outbond KADIN DIY’, di Pantai Ngedan, Gunungkidul, Sabtu (19/10/2024).
“Sejalan dengan meningkatkanya aktivitas wisata glamping, maka di Kawasan Pantai Ngedan, Saptosari, Gunungkidul DIY telah dibangun fasilitas glamping beserta infrastruktur pendukungnya. Wisata glamping dan fasilitas pendukung, seperti restoran, tersebut dikelola oleh manajemen ‘Terumbu Glamping’ dan ‘Terumbu Gallery & Eatery’, imbuh Anggota KADIN DIY, penghobi gowes dan wisata kuliner itu.
Lokasi Pantai Ngedan, Krambil Sawit, Saptosari, Gunungkidul sekitar 49,2 km dari Kota Yogyakarta, lewat jalan Imogiri Barat. Namun jika melalui jalan Wonosari jaraknya sekitar 55 km, dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Pantai tersebut berada diantara bukit dengan hamparan pasir putih dan pemandangan yang mempesona.
Selanjutnya dalam acara tersebut, GKR Mangkubumi selaku Ketua KADIN DIY berkesempatan untuk melakukan soft launching atas fasilitas glamping, restoran dan lainnya di destinasi wisata kekenian itu.
“Saya berharap Terumbu Glamping serta Terumbu Gallery & Eatery benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Di samping itu, diharapkan dapat mendorong serta meningkatkan potensi wisata bahari di Gunungkidul,” tegas Putri Sulung Sultan HB X.
Harapan tersebut disampaikan bersamaan dengan acara ‘Gathering & Outbond KADIN DIY’, yang diikuti oleh sekitar 50 orang, di antaranya perwakilan Pengurus KADIN DIY, KADIN Kota Yogyakarta, KADIN Kabupaten Gunungkidul, KADIN Kabupaten Bantul, KADIN Kabupaten Sleman dan KADIN Kabupaten Kulon Progo.
Dalam kesempatan tersebut, juga dikenalkan produk garam dari masyarakat setempat. Produk tersebut diberi nama/merek/brand “Asine Sarem”, yang bermakna asinnya garam oleh GKR Mangkubumi.
Sementara itu, Dian Ariani selaku salah satu pemilik (owner) mengungkapkan, bahwa tujuan utama membangun glamping beserta fasilitas pendukungnya adalah pemberdayaan bagi masyarakat di sekitar lokasi.
“Pengembangan usaha di Pantai Ngedan untuk membangun ekosistem pantai bagi masyarakat Krambil Sawit dan sekitarnya. Ekosistem yang dimaksud adalah bagaimana merawat alam dan menjaga pantai agar tetap bersih,” ujar Dian Ariani, yang juga salah satu pemilik ‘Girimanah Resto’, di Kawasan Nanggulan, Kulon Progo.
“Kami ingin mengembangkan kewirausahaan sosial (social enterpreunership) di sekitar Pantai Ngedan. Kewirausahaan sosial tersebut adalah mengembangkan usaha berbasis hasil bumi berupa garam laut, usaha perdagangan mikro/kecil berupa warung-warung makan dan industri kreatif (kerajinan lokal),” imbuh Dian Ariani, yang juga Bendahara KADIN DIY.
Dikatakan, sebagai keluarga besar KADIN DIY tentu tidak hanya berpikir bisnis semata namun beraktivitas sosial dengan ikut memberdayakan masyarakat Krambil Sawit. Pemberdayaan termasuk meliputi melibatkan dalam kegiatan bisnis, membantu pemerintah dalam menangani stunting, membantu membangun rumah layak huni serta aktivitas lainnya.
“Kami melibatkan langsung masyarakat setempat sebagai karyawan. Sampai saat ini sudah direkrut 6 karyawan berpendidikan SMK dari wilayah setempat. Mereka perlu sedikit dipoles dan mempunyai semangat bekerja yang tinggi. Seperti pada umumnya masyarakat Gunungkidul merupakan pekerja keras,” beber Dian Ariani, yang juga Bendahara ISEI Cabang Yogyakarta.
Saat ini tersedia jumlah 11 glamping, baik yang single bad dan double bad. Adapun fasilitas pendukung lain yang disediakan adalah restoran dengan menu utama masakan laut (seafood) dan makanan lokal. Ke depan sudah direncanakan fasilitas petualangan (adventure), termasuk jelajah dengan paket gowes, trail, jeep, ATV dan sejenisnya.
“Juga disediakan fasilitas masjid ‘Adhi Paratra’ untuk beribadah di destinasi wisata tersebut,” pungkas bankir salah satu bank umum terkemuka di DIY. (ted)