bernasnews — Tim Pengabdian Masyarakat UPY berkolaborasi dengan SMP Negeri 14 Yogyakarta menyusun perangkat pembelajaran guru yang integratif. Program pendampingan ini berupaya untuk mengoptimalkan efektivitas kegiatan diskusi guru dalam komunitas belajar Vidyadhana 14 guna meningkatkan profesionalisme guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdiferensiasi integratif.
Tim pengabdian terdiri dari dosen yakni Nendra M.S Dwipa, M. Sc., Dr. Laela Sagita, M. Sc., Dr. Ganung Anggraeni, M. Pd serta tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa dari program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan memberi pengalaman mahasiswa dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.
Ketua Tim Pengabdian Nendra M.S Dwipa mengemukakan, bahwa guru perlu mengembangkan perangkat pembelajaran yang integratif mulai dari dokumen perencanaan, bahan ajar, dan asesmen pembelajaran yang mampu memfasilitasi kebutuhan siswa untuk mengembangkan kompetensi dan karakternya dalam menghadapi tantangan global.
“Tim pengabdian melakukan serangkaian kegiatan dimulai dari analisis kondisi awal, diskusi perancangan program, workshop pengembangan perangkat, sampai pada evaluasi dan refleksi hasil kegiatan,” ujar Nendra, dalam keterangan yang dikirim, Kamis (3/10/2024).
Menurutnya, hasil observasi menunjukkan bahwa ditemukan kesenjangan antara pemahaman guru mengenai materi ajar (content knowledge) dan implementasi cara mereka mengajar di kelas. Ini sering menyebabkan masalah dalam pelaksanaan pembelajaran yang tidak sejalan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
“Sementara itu, program pelatihan guru yang ada saat ini belum memberikan banyak kesempatan bagi mereka untuk mempelajari dan mempraktikkan pembelajaran literasi dan numerasi di luar mata pelajaran Bahasa dan Matematika secara mendalam,” ungkap Nendra.
Kualitas pembelajaran di sekolah sangat bergantung pada kompetensi pedagogik guru, diantaranya keterampilan menyusun perangkat pembelajaran. Keterampilan ini tidak hanya mendukung kelancaran proses belajar mengajar, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada optimalisasi kompetensi siswa.
Sayangnya banyak guru masih kesulitan dalam mengintegrasikan pengetahuan konten dan praktik pembelajaran secara efektif. “Kami berharap kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajaran inovatif dan integratif yang mengakomodir perbedaan kebutuhan dan karakteristik siswa dapat meningkat lewat pendampingan yang dilakukan oleh UPY,” ucap Trihidayati Setyaningsih, Kepala Sekolah SMP N 14 Yogyakarta.
Guru di SMPN 14 Yogyakarta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan. Mereka menyampaikan bahwa saat ini memerlukan penguatan kapasitas di tengah perkembangan teknologi, untuk memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. Mereka berharap bahwa kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan saling berbagi praktik baik implementasi pembelajaran diantara mereka.
Lewat saling berbagi ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi profesional dan pedagogik guru untuk mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan dan mengakomodasi perbedaan kebutuhan belajar siswa. Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun anggaran 2024. (*/nun)