bernasnews – Program pendidikan (Prodi) Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta (MIE FEB UPNVY) menyelenggarakan acara workshop redesign kurikulum, bertempat di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta, Kamis (12/9/2024).
Acara ini dihadiri oleh Dr. Januar Eko Prasetio, Dekan FEB UPNVY; Dr. Diah Lutfi Wijayanti, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UPNVY; Dr. Joko Susanto, Kaprodi MIE FEB UPNVY, dan sejumlah dosen Prodi MIE antara lain Prof. Dr. Didit Welly Ujianto, Dr. Sultan, dan Dr. Achmad Syarifudin.
Juga hadir beberapa pengguna alumni dan alumni Prodi MIE serta Direktur Kepatuhan Bank BPD DIY Dian Ariani, SE., MM yang mewakili dosen dari kalangan profesional. Dalam workshop tersebut menghadirkan narasumber Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta Dr. Y. Sri Susilo, yang mewakili asosiasi profesi.
Dekan FEB UPNVY Dr. Januar Eko Prasetio dalam sambutan pembukaan acara workshop mengemukakan, bahwa redesign kurikulum merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh Prodi MIE UPNVY. Menurut Januar, redesign harus dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan baik pengguna lulusan, lulusan, dosen dan mahasiswa.
“Redesign kurikulum ini diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan persiapan rekreditasi Prodi MIE,” ungkap Diah Lutfi. “Kurikulum yang disusun nantinya diharapkan mampu mengakomodasi perubahan lingkungan internal dan eksternal selama minimal lima tahun ke depan,” imbuh Joko Susanto.
Selanjutnya Joko mengungkapkan, bahwa pasar Prodi MIE FEB UPNVY bergeser dari mayoritas karyawan ke mayoritas lulusan baru (fresh graduate).
Sementara itu, Y. Sri Susilo menegaskan, kurikulum yang disusun setidaknya harus memperhatikan beberapa faktor, baik internal dan eksternal. Menurut dia, faktor internal adalah ketersediaan sumbert daya, termasuk dosen dan infastruktur pendukung. Faktro eksternal antara lain permintaan pasar, regulasi pemerintah, dan kemajuan teknologi.
“Di samping dalam meredesain kurikulum wajib melibatkan pengguna alumni, alumni, asosiasi profesi, dosen dan mahasiswa,” jelas Susilo.
Kata Susilo, kurikulum Prodi MIE FBE UAJY sudah menuju pro pasar. Juga sudah mempersiapkan mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan sumber daya. Menurut dosen yang juga pengurus KADIN DIY ini, proses penyusunan kurikulum pun sudah melibatkan asosiasi profesi, pengguna alumni, alumni, dosen dan mahasiswa.
“Akhirnya kurikulum yang dianggap baik, jika mempunyai daya tarik baik bagi calon mahasiswa dan daya tarik alumni di pasar tenaga kerja. Aspek finansial tetap diperhitungkan agar setidaknya dapat bertahan dan berlanjut,” tandas Susilo.
Dalam sesi diskusi, baik perwakilan pengguna alumni, alumni, dosen dan asosiasi profesi sepakat akan mendukung redesign kurikulum Prodi MIE FEB UPNVY. Saran dan masukan baik dari usulan mata kuliah baru, proses belajar mengajar dan pemasaran untuk menjaring mahasiswa ditampung oleh tim penyusun. Kemudian akan diolah dan diproses dalam penyusunan kurikulum yang baru nanti. (*/ ted)