News  

PPI Jerman Gelar ICONIC 2024, Membuka Jalan Menuju Harmonisasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Emisi di Indonesia

Suasana Opening Ceremony ICONIC 2024 bertempat, di Gedung Kuliah Pusat (ZHG) Universitas Göttingen, Jerman, Rabu (4/9/2024). Foto: Istimewa.

bernasnews — Indonesia membutuhkan dana 281 miliar dollar AS atau setara 3,5 triliun rupiah untuk melakukan dekarbonisasi ekonomi secara menyeluruh hingga tahun 2030. Demikian dikemukakan oleh Arif Havas Oegroseno, Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman saat memaparkan tantangan pelaksanaan pembangunan rendah karbon di Indonesia pada sesi Ministerial Talk di Universitas Göttingen, tanggal 4 September 2024.

Menurut Arif, dalam catatan sejarah, belum ada negara yang bisa melakukan pengurangan emisi sembari meraih status ekonomi maju. “Namun, tantangan inilah yang tengah dihadapi oleh negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” ungkap dia, melalui keterangan yang dikirim, Jumat (13/9/2024).

Fakta itu mendasari pemilihan tema “Transformation for Low-Carbon-Development (LCD)” pada perhelatan ICONIC (International Conference of Integrated Intellectual Community) 2024, bertempat di Göttingen, Jerman, dari tanggal 4 sampai dengan 6 September 2024. ICONIC 2024 terdiri dari enam plenary session, empat konferensi ilmiah, career booth, dan sesi Meet the Industry.

Sesi Ministerial Talk yang dimoderatori oleh Direktur ICONIC 2024 Sekar Ayu Woro Yunita (dari kiri ke kakanan), nara sumber Dr. David Tantow Wakil Kepala Bidang Asia Tenggara Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Dirjen Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Laksmi Dhewanthi, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno (Foto: Istimewa).

Acara dua tahunan ini diprakarsai dan diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman (PPI Jerman) untuk menciptakan wadah bagi mahasiswa Indonesia, tentang topik pembangunan berkelanjutan.

PPI Jerman sendiri merupakan perkumpulan mahasiswa-mahasiswi Indonesia di Jerman yang aktif bergerak di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan politik non partisan. Saat ini, sebanyak 11.000 pelajar Indonesia berdomisili di Jerman untuk melakukan studi S1, S2, S3 dan vokasi dalam berbagai bidang keilmuan.

Banyak dari bidang keilmuan yang diajarkan di Jerman selalu memasukkan unsur keberlanjutan dan rendah karbon, yang membuat tema ini semakin relevan dibicarakan di kalangan cendekiawan Indonesia di Jerman. (*/ nun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *