News  

Sebagai Tuan Rumah KRTI 2024, Tim UNY Optimis Raih Prestasi

Penampakkan salah satu robot terbang (pesawat) karya dari Tim UNY. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) selain menjadi peserta juga menjadi tuan rumah gelaran prestisius Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024, bertempat di Fakultas Vokasi UNY, Kampus Gunungkidul, dan Lapangan Udara Gading, Playen, Kabupaten Gunungkidul, tanggal 12 hingga 18 September 2024.

Tim Robot Terbang UNY dalam gelaran KRTI 2023 di Lampung, berhasil membawa pulang Juara 1 di Divisi Racing Plane, serta Juara 2 dan 3 kategori Juara Harapan di Divisi Technology Development. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri apalagi juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan KRTI 2024.

Koordinator Pembimbing Tim Robot Terbang UNY Ariadie Chandra Nugraha mengemukakan, bahwa peningkatan kualitas dan kesiapan tim selalu menjadi prioritas. Menurut Ariadie, Pimpinan UNY selalu mendukung penuh para mahasiswa dalam berbagai ajang kompetisi, baik nasional maupun internasional. “Kami berharap tahun 2024 ini, Tim Robot Terbang UNY dapat kembali meraih prestasi yang lebih gemilang,” ucap dia.

Ketua Kontingen Tim Robot Terbang UNY Jonathan Alfa Gustaf Tamunu menjelaskan, tim yang terdiri dari 98 mahasiswa dari 17 program studi berbeda ini,  telah mempersiapkan diri secara intensif sejak awal tahun. “Tidak mudah mengatur jadwal riset di tengah perkuliahan, namun komitmen tinggi dari setiap anggota tim menjadi kekuatan utama kami,” ungkap Jonathan, saat ditemui di sela-sela persiapan.

Sementara itu, Marshanda Alfa Amaria selaku Koordinator Manajer menegaskan pentingnya peran manajemen dalam mengorganisasikan anggota tim serta mengelola anggaran yang efisien untuk mendukung operasional tim selama persiapan kompetisi.

Pada KRTI 2024, Tim UNY akan berpartisipasi dalam kelima divisi yang diperlombakan, yakni Fixed Wing (FW), Racing Plane (RP), Vertical Take Off and Landing (VTOL), Technology Development (TD), dan Long Endurance Low Altitude (LELA).

Tim Voyager UNY siap berlaga dengan pesawat tanpa awak yang dirancang khusus untuk uji ketahanan terbang, dilomba Divisi LELA. Siap berlaga dengan pesawat tanpa awak yang dirancang khusus untuk uji ketahanan terbang. Pesawat ini mampu terbang selama 1,5 jam dengan jarak tempuh hingga 90 km.

Selain itu, tim Voyager juga telah mengembangkan teknologi dropping payload dan deteksi hotspot yang dapat dipantau melalui bot Telegram. Keberhasilan mereka meraih Juara 2 di tingkat regional menjadi modal besar untuk bersaing di tingkat nasional.

Tim Thunderwing UNY, yang bertanding di divisi Fixed Wing, memiliki misi khusus untuk Responder Pertama pada Wilayah Bencana Aliran Sungai . Dengan pesawat yang mampu terbang sejauh 7 km dan membawa muatan hingga 1 kg. Tim siap membantu pengantaran paket logistik dan pemetaan area bencana di aliran sungai. Dengan misi dan konfigurasi teknologi yang telah dibangun tim Thunderwing optimis dapat bersaing di KRTI 2024.

Sementara itu, Tim Az-Zawra Biantara dalam divisi TD berfokus pada pengembangan UAV Hybrid Tail-Sitter yang menggabungkan kemampuan pesawat fixed-wing dan drone. Pesawat mereka yang diberi nama “Nakula” dan “Sadewa,” menggunakan teknologi avionik multiagent yang dikendalikan secara otonom, serta sistem telemetri inovatif bernama “Senovate.”

Tak ketinggalan Tim Werkudhara yang akan mewakili UNY pad divisi VTOL akan tampil dengan inovasi drone berteknologi YOLO GUNA deteksi dan navigasi dalam ruangan. Drone ini memiliki kemampuan untuk melakukan misi otonom jarak jauh serta mengambil dan menjatuhkan muatan secara presisi.

Dalam uji coba terbaru, drone ini berhasil menyelesaikan misi waypoint dan dropping payload dengan sukses. Dan terakhir pada divisi Racing Plane, Tim Rejetion fokus pada kecepatan dan ketepatan navigasi pesawat. Mereka telah mengembangkan pesawat Flywing dengan double motor untuk mencapai kecepatan optimal dalam menyelesaikan misi balap sejauh 700 meter. (*/ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *