bernasnews — Budaya gotong royong merupakan kearifan lokal yang patut untuk dipertahankan sebab dalam budaya itu tidak hanya berupa bentuk kerjasama namun juga ada keguyuban atau kebersamaan dalam implementasinya.
Salah satu contoh gotong royong adalah kerja bakti yang di dalam masyarakat kita di mana keberadaannya cukup lama dan masih lestari hingga saat ini. Kerja bakti tidak saja terjadi di masyarakat pedesaan, akan tetapi juga terjadi dalam masyarakat yang di perkotaan.
Oleh karena itu, sebagai bentuk edukasi dan contoh keteladanan pada siswa peserta didik, sekelompok orang tua atau wali murid SD EM Go (Sekolah Dasar Eksperimental Mangunan Gowongan) Yogyakarta, utamanya dari ortu Kelas 1 Gembira melaksanakan kerja bakti, di sekolah setempat, Gowongan, Yogyakarta, Selasa (10/9/2024).
Mereka membersihkan dan merapikan aula dan ruang-ruang yang ada di gedung SD EM Go tersebut, yang dikoordinatori oleh Ibu Mila S, salah satu dari orang tua siswa. “Upaya kegiatan (kerja bakti) ini semata – mata ingin membantu dengan suka rela menciptakan suasana lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman serta tetap menjaga lingkungan yang tetap teduh,” ungkap dia.
Kegiatan kerja bakti ini murni tumbuh dari kepedulian para orang tua tanpa membebani pihak sekolah, bahkan sekedar untuk istirahat sejenak dari kegiatan kerja bakti ini para orang tua wali murid membawa minum dan snack sendiri-sendiri.
“Inilah konsep gotong royong yang harus terus dijaga kelestariannya untuk kebersamaan. Juga memberikan contoh dan mengajarkan secara langsung kepada anak-anak pentingnya gotong royong,” pungkas Ibu Mila S. (zbd)
