bernasnews – Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY meluncurkan Parkir dan Pasar Sehat, Inovatif, Aman Pakai (S.I.A.P) QRIS untuk memberikan kemudahan sekaligus keamanan dalam bertransaksi kepada masyarakat pasalnya sistem pembayaran parkir saat ini sudah bisa dilakukan secara non tunai.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim mengatakan peluncuran itu merupakan inisiatif Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah DIY dan Kota Yogyakarta.
Pada tahun ini, BI DIY diketahui meluncurkan satu titik Pasar S.I.A.P QRIS baru yakni Pasar Sentul yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dan Bank BPD DIY, serta dua titik parkir S.I.A.P QRIS baru, yakni Tempat Khusus Parkir (TKP) Ketandan dan Beskalan, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DIY.
Ibrahim menjelaskan peluncuran ketiga titik baru ini melanjutkan sinergi yang sebelumnya telah terjalin. Transaksi pembayaran secara digital, kata dia sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk mewujudkan efisiensi, dan transparansi baik Pemerintah Daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat.
“DIY saat ini memiliki 11 Pasar S.I.A.P QRIS, untuk semakin memperluas sistem keuangan digital,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim dalam keterangannya yang diterima, Senin (2/9/2024).
Selain memiliki 11 Pasar S.I.A.P QRIS, wilayah DIY juga kata dia, sudah memiliki dua Titik Khusus Parkir (TKP) S.I.A.P QRIS di Ketandan dan Beskalan. Dia berharap kehadiran program ini dapat memberikan akses kemudahan kepada masyarakat untuk bertransaksi lebih cepat.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono mengatakan, perkembangan teknologi digital saat ini telah membawa banyak perubahan, termasuk dalam sistem pembayaran.
Ia tak menepis bahwa, penggunaan QRIS sebagai pembayaran digital yang ada di Yogyakarta telah menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Dengan banyaknya penggunaan QRIS di DIY itu menandakan masyarakat sudah semakin terbuka dalam menerima kemudahan yang ditawarkan oleh pembayaran digital.
Sehingga harapannya tidak hanya kemudahan dalam bertransaksi yang dirasakan tetapi juga peningkatan dalam transparasi dan efisiensi ekonomi, khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Hingga bulan Agustus ini di Yogyakarta telah ada sebanyak lebih dari 1 juta pengguna aktif QRIS,” kata Beny.
Kepala UPT Balai Pengelolaan Terminal dan Perparkiran (BPTPAR) Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Agnes Dhiany Indria Sari menuturkan sejak dulu pihaknya sudah menggunakan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran parkir.
Namun, sistem yang diterapkan dulu masih belum bersifat manless, sehingga masih ada petugas yang menjaganya.
Dia pun mendukung kehadiran program dari BI DIY saat ini. Walaupun baru ada dua lokasi yang sudah menggunakan sistem pembayaran parkir non tunai dengan QRIS itu, yakni di parkiran Ketandan dan Beskalan, Malioboro, Agnes berharap tak menutup kemungkinan di area parkiran lainnya juga akan segera dihadirkan program serupa yakni S.I.A.P QRIS.
“Kami telah memberikan waktu kepada masyarakat untuk beradaptasi dari pembayaran tunai yang ada penjaganya kemudian tidak ada penjaganya dan para masyarakat akan membayar sendiri atau bertransaksi sendiri,” tandasnya. (lan)