bernasnews — Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V DIY, periode masa bakti tahun 2023 -2027 resmi dilantik. Pengurus baru berjumlah kurang lebih ada 50 orang dari 100 PTS di DIY dan dari berbagai bidang ini, dilantik langsung oleh Ketua Umum APTISI Pusat Dr. Ir. H.M. Budi Djatmiko, M.Si, MEI, bertempat di Kampus Universitas AMIKOM Yogyakarta, Senin (5/8/2024).
Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Kabid Pedidikan Menengah Dispora DIY, Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY, Ketua APTISI Pusat, Rektor Universitas AMIKOM dan Jajarannya, Ketua Pengurus ABPTSI Wilayah V Yogyakarta, Perwakilan dari Pemkab Sleman, Bantul, Kulon Progo, Kota Jogjakarta. Juga hadir semua pimpinan/perwakilan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta, yang ada di DIY, Pengurus Nayantaka dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, sebagai Ketua APTISI Wilayah V terpilih untuk periode yang kedua, Fathul Wahid, ST, M.Sc, Ph.D menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua rekan pengurus meskipun dalam diperiode sebelumnya tidak dilantik karena adanya pandemi.
“Walaupun tidak ada pelantikan dalam periode yang pertama akan tetapi kami bersama – sama teman bisa menjalankan tugas dan menjalankan progam di tengah – tengah suasana pandemi. Salah satunya dengan mengadakan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Bersama yang sampai sekarang sudah masuk tahun ke 4,” kata Fathul.
“Kita berharap PMB Bersama dapat kita laksanakan Bersama-sama untuk kemajuan ke depannya karena beberapa Perguruan Tinggi merasa terbantu untuk mengembangkan sekolahnya, dengan harapan PMB menjadi salah satu progam Bersama yang akan terus kita jalankan,” imbuhnya.
Menurut Fathul, ada banyak hal terkait tantangan yang dihadapi oleh PTS. Termasuk DIY salah satunya adalah terkait dengan isu yang menjadi rahasia public tentang Penerimaan Mahasiswa Baru. Kedepan diharapkan ada aktor – aktor yang bisa mencari, mendiskusikan dan merumuskan solusi permanen.
“Pasalnya sekarang banyak isu – isu yang berkembang yang ada di PT, seperti Perguruan Tinggi Negeri yang penerimaannya mahasiswanya “agak kurang sopan”. Juga ada isu lain misalnya daya beli masyarakat yang menurun, prioritas penurunan yang berubah yang sulit dibuktikan tapi agak mudah dipercaya,” ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua APTISI Pusat Dr. Ir. H.M. Budi Djatmiko, M.Si, MEI menyampaikan, bahwa pihaknya sudah mengajukan roadmap kepada presiden terpilih. Isi dari roadmap yang diajukan ada 3 yaitu tentang perbaikan akhlak karena kacau balaunya suatu bangsa atau negara diakibatkan karena pendidikan akhlaknya kurang, yang kedua adalah leadership atau kepemimpinan.
“Agar nanti lulusan PT siap untuk memimpin dan selanjutnya, yang ketiga konsep pendidikan yang bahagia dan pendidikan harusnya menghasilkan orang yang bahagia dunia dan akherat, yang merupakan capaian yang tertinggi. Pasalnya kalau lulusan PT ada yang tidak bahagia berarti ada yang salah,” ujar Budi.
Selanjutnya, Gubernur DIY dalam sambutannya yang dibacakan oleh Tri Widyatmoko, S.T, M.M Kabid Pendidikan Menengah Dispora DIY selain menyampaikan selamat kepada pengurus APTISI yang baru masa bakti tahun 2023 – 2027. Juga menyampaikan mengenai posisi di dalam kepengurusan beserta tanggung jawab yang mengikutinya. Pada hakekatnya merupakan sebuah pengakuan atas komitmen personal dan komitmen professional, kiprah serta eksistensi pengabdian para pengurus di bidang yang selama ini digelutinya.
“Sehingga menjadi harapan kita semua bahwa kekuatan yang dipinjamkan kepada pengurus dapat menjadtivasi lebih dan dilaksanakan sebaik baiknya untuk terus mengabdi dan meningkatkan karya untuk terus merealisasikan komitmen kedalam karya nyata kita,” kata Sultan HB X.
Gubernur DIY juga berharap kepada pengurus APTISI DIY untuk dapat setia dengan vis misi dan tujuan yang mendasari eksitensinya, dan di saat yang sama dapat relevan dan profesional dengan tuntutan zaman.
Sementara itu, Universitas AMIKOM sebagai tuan rumah, Prof.M. Suyanto selaku rector juga menyampaikan beberapa hal yang sudah dicapai dan sudah bisa membawa AMIKOM menjadi kampus yang diperhitungkan di dunia, dengan segala inovasinya. (nun)