bernasnews – Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto terus menggaungkan aglomerasi Soloraya untuk segera diwujudkan sebagai solusi terhadap pertumbuhan perekonomian berkelanjutan di Kota Solo dan enam Kabupaten di sekitarnya.
Aglomerasi Soloraya sangat dibutuhkan masyarakat, sebab sinkronisasi atau konektivitas antarwilayah sangat penting untuk menjawab tantangan jaman. Ferry Septha Indrianto menilai saat ini menjadi momen yang tepat untuk mewujudkan aglomerasi Soloraya itu, apalagi pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan segera dihelat.
Sehingga tak ada salahnya jika konsep aglomerasi Soloraya ini juga menjadi fokus bahasan dan diberikan perhatian para calon Wali Kota Solo yang akan maju di Pilkada tersebut.
“Menurut saya wajib aglomerasi Soloraya ini menjadi fokus (mereka yang akan maju). Mengetahui masalah ketika kita terjun ke lapangan itu memang kalau masalah batas wilayah itu tidak tuntas, tidak selesai dan stuck pembangunan tidak bisa dikerjakan di aglomerasi kita, maka akan terjadi masalah sosial,” ujar Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, Rabu (10/7/2024).
Ferry Septha Indrianto menjelaskan momen ini linier dengan upaya pemerintah pusat menyinkronkan Pemilu, mulai dari Pilpres, Pemilu Legislatif, hingga Pilkada. Di sisi lain, dia menyoroti pertumbuhan ekonomi Solo yang pesat dan habisnya lahan di Kota Solo membuat mereka ikut bergerak mencarikan solusinya.
Prinsip dasar aglomerasi adalah kesatuan ekonomi, kesetaraan tata kelola yang efektif, dan orientasi kepada masyarakat. Ia berharap masing-masing wilayah menurunkan ego-sektoral, demi meningkatkan kapasitas daerah.
Sehingga gagasan ini dinilai akan berdampak positif baik secara makro kewilayahan maupun ekonomi regional seperti pengembangan ekonomi bersama, pengentasan kemiskinan, pemerataan pengendalian lingkungan. Tetapi juga akan berdampak secara mikro seperti tumbuhnya investasi di Soloraya, penyerapan tenaga kerja, menciptakan lahan bisnis baru dan seterusnya.
“Kalau bilang masalah pemekaran dan seterusnya itu menurut saya harus dipikirkan lagi. Kan itu bagian dari pembangunan, bernegara. Aglomerasi Soloraya ini menjadi solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi Solo saat ini dengan berkolaborasi dengan wilayah lain. Konsepnya tidak ada yang tertinggal,” terangnya.
Ferry Septha Indrianto pun mengajak seluruh pihak memperbaiki birokrasi di Soloraya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perkembangan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan kedepannya.
Seiiring dengan hal tersebut, Koordinator Bidang Penelitian PSP-KUMKM LPPM UNS Malik Cahyadin mengatakan aglomerasi memiliki banyak manfaat positif, terutama berkembangnya ekonomi di wilayah Solo dan sekitarnya.
Ia mengatakan pertumbuhan positif yang terjadi di Solo perlu dikembangkan ke wilayah sekitar agar tidak menimbulkan masalah ke depan untuk Kota Solo. Oleh karena itu, konsep aglomerasi perlu ditawarkan. Dalam hal ini, Kadin Surakarta dapat menjembatani komunikasi pemangku daerah di tujuh wilayah di Solo Raya.
“Solo berkembang begitu pesat mengapa kita tidak ikut? Nah ini kita sedang mencoba untuk menjalankan dua duanya, masyarakat realisasi sudah melakukan itu, pelaku usaha juga sudah hanya sekarang kendalanya struktural mungkin belum menangkap itu secara bersama,” kata Malik.
“Harus ada instrumen yang dipakai untuk membuat 7 daerah ini berbagi peran untuk pengembangan. Nah pak ferry ini menggunakan aglomerasi karena sudah ada undang undang daerah jakarta. Kita bisa adposi polanya itu sehingga bagaimana solusi maker 7 daerah melakukan koordinasi,” tandasnya.