Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Yogyakarta: Transformasi Budaya Kerja Menguatkan UNY PTNBH

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Prof. H. Ganefri, Ph.D sebagai pembicara. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Universitas Negeri Yogyakarta dalam usianya yang ke-60 menyelenggarakan Upacara Dies Natalis bertema ‘Transformasi Budaya Kerja Menguatkan UNY PTNBH’, bertempat di Auditorium UNY, Jalan Colombo, Yogyakarta, Selasa (21/5/2024). Kegiatan ini menghadirkan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Prof. H. Ganefri, Ph.D sebagai pembicara.

Dalam paparannya, Prof. Ganefri mengemukakan, bahwa Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) memiliki peran penting dalam menjadi pionir transformasi ini. “Sebagai PTNBH, perguruan tinggi harus memiliki hak untuk menetapkan prioritasnya sendiri, melakukan penelitian ilmiah, maupun implementasinya pada masyarakat luas, selain itu juga memiliki otonomi yang lebih besar dalam pengelolaan akademik dan non-akademik,” ucap dia.

Sebagai pionir transformasi pendidikan tinggi, PTNBH harus mampu mengelola sumber daya secara mandiri dan efisien untuk mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian. Transformasi ini juga memungkinkan perguruan tinggi untuk lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat dan industri.

“Kolaborasi dengan industri akan semakin intensif. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industry,” kata Prof. Ganefri.

“Pendidikan internasional dan global juga akan menjadi semakin penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk berkarir di pasar global. Untuk itu, pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dapat menjadi benteng karakter bangsa dalam menghadapi era society 5.0.,” lanjut dia.

Lebih lanjut Rektor Universitas Negeri Padang itu mengungkapkan, bahwa salah satu tugas utama yang menjadi sasaran dari PTNBH adalah mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia. Kedudukan perguruan tinggi berkelas dunia mesti dicapai dengan memenuhi berbagai indikator yang meliputi prestasi akademik, kualitas pengajaran, kekuatan dampak hasil penelitian, reputasi internasional, keragaman, fasilitas dan sumber daya, kemitraan dengan industri dan komunitas, serta tanggung jawab sosial.

Menurut Prof. Ganefri, bahwa institusi pendidikan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang berhasil dan dihargai di pasar kerja global. Transformasi budaya kerja dalam penguatan perguruan tinggi PTNBH, khususnya dalam mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan komitmen, kerjasama, dan inovasi dari semua pihak.

“Saya yakin, dengan semangat dan dedikasi, kita dapat mewujudkan visi bersama untuk menjadikan perguruan tinggi kita sebagai lembaga yang unggul dan berdaya saing global,” pungkas dia.

Sementara, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makariem, MBA dalam sambutannya secara daring mengatakan, kehadiran kampus merdeka selama lima tahun terakhir telah membawa harapan baru bagi jutaan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa sekarang makin berani mengejar pekerjaan yang sesuai dengan minatnya dan memberi kontribusi yang bermakna bagi sekitarnya. Semua ini berkat kesempatan yang diberikan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus.

“Saya mengapresiasi Upaya UNY untuk terus menjadi garda terdepan dalam implementasi Kampus Merdeka dan terobosan Merdeka Belajar yang lain,” kata Nadiem.

Menurut Mendikbudristek, dengan menjadi bagian dari gerakan besar ini seluruh civitas akademika UNY telah turut serta secara aktif meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan membawa peradaban Indonesia melompat ke masa depan.

Dalam kesempatan itu, Rektor UNY Prof. Sumaryanto mengemukakan, bahwa pada tahun 2024 ini tema yang dipilih ‘Transformasi Budaya Kerja Menguatkan UNY PTNBH’. “Visi UNY menjadi universitas kependidikan kelas dunia yang unggul, kreatif dan inovatif berkelanjutan” papar Rektor.

“Beragam prestasi telah diraih UNY selama enam puluh tahun perjalanannya, yang terbaru adalah anugerah Terbaik Nilai Kerja Anggaran (NKA) Kemendikbudristek tahun 2024 dalam perspektif keuangan,” ujar Prof. Sumaryanto. (*/ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *