Guna Mempersembahkan Penghormatan kepada Bunda Maria, Ibu – ibu WK St. Titus Gelar Ziarah ke Taman Rohani Jati Segara Wening

Peserta ziarah Ibu - bu Wanita Katolik St.Titus foto bersama Rm. Advento Masinda, MSC di Taman Doa Jati Segara Wening Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Kiriman Reni)

bernasnews — Gereja Katolik mendedikasikan bulan Mei sebagai  devosi umat beriman kepada Bunda Maria. Oleh karena itu, untuk mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Bunda Maria, Ibu – ibu Wanita Katolik (WK) lingkungan St.Titus, Wilayah Kolose Paroki St. Paulus Sendangguwo Semarang menyelenggarakan ziarah  ke Taman Rohani Jati Segara Wening, Minggu (5/5/2024).

Taman Rohani Jati Segara Wening merupakan tempat wisata religi, yang terletak di dalam Kompleks Gereja Santo Yosef Mejasem, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kegiatan ziarah ini diikuti 43 peserta yang terdiri dari 36 ibu – ibu WK dan didampingi 7 pengurus lingkungan, dengan koordinator Ibu Lukas Lelo.

Menurut Pangat selaku Staf Administrasi Gereja St.Yosef, bahwa taman doa ini dulunya merupakan hutan jati, Kemudian oleh Rm. Sani Saliwardaya, MSC digagas menjadi taman doa  dan diberkati oleh Uskup Keuskupan Purwokerto Mgr. Christoforus Tri Harsono, pada tanggal 8 Desember 2018.

Sementara Kegiatan Ziarah ini dilaksanakan dengan penuh sukacita, dalam perjalanan di bus peserta menyanyikan lagu – lagu rohani dan doa rasario yang dipimpin oleh Ibu Sugito. Setelah melakukan doa pribadi peserta ziarah mengikuti misa yang dipimpin oleh Rm. Advento Masinda, MSC.

“Saya Rm.Advento Masinda, MSC, biasa dipanggil Rm.Vento berasal dari Sulawesi Tengah ditahbiskan pada tanggal 17 April 2021, jadi baru 3 tahun berkarya di gereja ini bersama Rm.Parmanto” terang Rm.Vento dalam perkenalannya saat menyambut rombongan.

Suasana paduan suara  Ibu – ibu Wanita Katolik St. Titus saat perayaan Misa Kudus, di Taman Doa Jati Segara Wening Tegal, Minggu (5/5/2024). Foto: Kiriman Reni.

Mengawali  homilinya Rm Vento menyampaikan, tentang kasih seorang ibu dan bapak bersinar bagai sang surya menerangi dunia. “Itulah kasih ibu, juga bapak, orang tua kepada anaknya,” tuturnya. Selanjutnya Romo menegaskan, bahwa kasih ibu, kasih orang tua mewakili kasih Tuhan secara pribadi. “Cinta Tuhan lebih besar dari cinta manusiawi seorang ibu, Allah mencintai kita sampai terluka, sampai mati,” ungkapnya.

Dalam bacaan pertama ditegaskan bahwa dalam mencintai, Allah tidak membedakan orang, bangsa, berdosa atau tidak, seperti yang diungkapkan  oleh Petrus. “Sedangkan bacaan kedua Yohanes menyatakan, bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kamu, dengan mengaruniakan putranya yang tunggal sebagai silih, sebagai korban  atas dosa – dosa kita,” terang Rm. Vento.

“Bapak ibu dan saudara – saudara yang terkasih, mari kita bersama – sama sebagai seorang ibu, sebagai seorang ayah, sebagai seorang anak, kita hidup dan bergerak dalam kasih Allah, supaya mencitai menjadi cara hidup, gaya hidup sebagai murid – murid Kristus,” lanjutnya.

Mengakhiri giat ziarah ini , Iwan Setiawan selaku Ketua Lingkungan St. Titus menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasinya dengan memberi kesan  mantab  dan lanjutkan. Sementara kesan lain dari Ananto Pradana mengungkapkan, saat ini R.A. Kartini pasti bangga melihat kiprah Ibu – ibu.

“Mari kita semua melakukan cinta sebagai gaya hidup kita, seperti lagu kasih ibu. Semoga kegiatan ziarah ini semakin mendorong keaktifan ibu – ibu dalam kegiatan liturgi dan pelayanan di lingkungan maupun gereja,” ujar Ananto, dengan penuh harap. (zbd/ Yohanes Sudarna, Peserta Ziarah Umat Lingkungan St. Titus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *