bernasnews — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mengangkat semua potensi wisata yang dimiliki Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta tidak boleh bertumpu pada destinasi pariwisata utama yaitu Tugu, Malioboro dan Kraton (Gumaton).
Oleh karena itu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencoba mengangkat semua potensi yang dimiliki kawasan-kawasan penyangga Gumaton. Yang paling dekat Gumaton adalah Kotabaru. Demikian dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, dikutip dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Kawasan Kotabaru memiliki berbagai macam keunikan dan story telling akan coba kita angkat dengan sebuah event yang konsisten diselenggarakan tiap malam Minggu pada akhir bulan. Mulai April ini akan kita laksanakan kegiatan Kotabaru Ceria,” terang Wahyu.
Lanjut dia menjelaskan, gelaran Kotabaru Ceria yang akan dilaksanakan Sabtu, tanggal 27 April, mulai jam 14:00-22:00 WIB, menghadirkan beberapa kegiatan yakni taman ria, workshop, bazar ria, talk show, penampilan seni, panggung musik dan marching band. Kegiatan diawali dari halaman Kantor Dinas Pariwisata dan taman pedestrian di sepanjang Jalan Suroto Yogyakarta.
“Kotabaru Ceria menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi insan kreatif di Kota Yogyakarta. Kita beri nama Kotabaru (Ceria) agar bisa lebih mengangkat kawasan cagar budaya ini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif siang hari maupun malam hari. Terutama untuk bisa memecah keramaian yang selama ini terpusat di kawasan Malioboro,”beber Wahyu.
Pihaknya menyatakan dalam gelaran ini tidak akan menutup lalu lintas di Jalan Suroto. Kegiatan akan memanfaatkan tempat publik di Jalan Suroto seperti taman pedestrian untuk menampilkan berbagai macam aktivitas kesenian yang bisa menarik perhatian wisatawan seperti pagelaran musik.
“Kotabaru Ceria akan rutin kita laksanakan setiap sebulan sekali. Kegiatan ini sebagai bentuk respon dari beberapa masukan pada saat momen libur Lebaran. Banyak wisatawan yang memberikan masukan agar memperbanyak event di malam hari dan diselenggarakan di venue yang tidak jauh dari Malioboro,” ucap Wahyu.
Selain acara Kotabaru Ceria juga akan ada kegiatan Tur Titik Putih yaitu berupa kegiatan peduli sampah bersama-sama. “Kegiatan itu berupa memungut dan memilah sampah di Jalan Suroto dan sekitarnya sebagai bentuk kampanye dan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah harus diselesaikan mulai dari hulu agar tidak menambah beban sampah,” pungkas Wahyu. (ted)