bernasnews — Guna mewujudkan keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam rangka giat mudik Lebaran Idul Fitri 1445 H/ 2024 M, Badan Narkotka Nasional (BNN) Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dan Tes Urine bagi Pengemudi Bus AKAP.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan yang menyasar lebih kurang 55 sopir bus AKAP tersebut dilaksanakan di Terminal Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (18/4/2024).
Kepala BNN Kota Yogyakarta Eko Kurniawan, S.I.K mengemukakan, bahwa tes urine ini bertujuan untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba yang dapat berdampak negatif pada kemampuan mengemudi para supir bus, yang dapat mengancam keselamatan penumpang.
Menurut Eko, dalam melaksanakan tugasnya, supir bus AKAP harus menjaga ketepatan waktu dan konsentrasi yang tinggi. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin melalui tes urine menjadi langkah yang tepat untuk menjamin bahwa supir tersebut dalam keadaan fisik sehat dan mental yang baik.
“Tidak hanya itu, tes urine juga dapat memberikan penanganan segera bagi supir yang menyalahgunakan narkoba. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan kedepannya supir bus akan berpikir dua kali sebelum menggunakan narkoba. Pasalnya mereka menyadari konsekuensi yang harus mereka hadapi jika terbukti menyalahgunakan,” tegas Kepala BNN Kota Yogyakarta.
Selain itu, imbuh Eko Kurniawan, dengan adanya kegiatan pemeriksaan ini juga dapat membantu dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba di kalangan supir bus secara keseluruhan. Dari 55 sopir bus AKAP yang dites urine tersebut, ada sejumlah 53 sopir yang negatif dan 2 orang sopir yang positif Amphetamine dan Methapethamine.
“Dua orang sopir yang positif tersebut sudah dilaporkan dan dibawa ke BNNP DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kedua sopir tersebut juga mengakui kepada petugas kalau menggunakan sabu-sabu,” terang dia.
BNN Kota Yogyakarta selalu menjalin kerjasama yang erat dengan pihak terkait. Kolaborasi antara BNN Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan stakeholder sangat penting guna menjaga keberlanjutan pemeriksaan melalui tes urine ini.
“Dengan adanya koordinasi yang baik, proses pemeriksaan dapat berjalan lancar dan tidak terjadi hambatan serta kendala yang dapat mengganggu operasionalisasi moda transportasi bus AKAP,” pungkas Eko Kurniawan. (ted)