bernasnews – Putra dari calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyapa anak muda Yogyakarta dalam acara Talkshow dan Launching Buku Ganjar di Mata Milenial.
Dalam kesempatan tersebut, Alam Ganjar bercerita dan berbagi tentang relevansi prinsip dan nilai-nilai yang dibangun dan ditanamkan sang ayah ke dirinya dengan kondisi yang milineal saat ini.
“Buku ini mayoritas historikal ya dalam artian ini kayak perjalanan bapak dari awal sampai saat ini itu prosesnya seperti apa, perjalanannya seperti apa, naik turunnya seperti apa itu mayoritas terangkum dalam buku ini,” kata Alam Ganjar, saat dijumpai sesuai acara.
Alam mengaku beruntung dan bersyukur atas apa yang didapatkannya selama ini terutama kontribusi dan kepercayaan yang diberikan oleh kedua orang tuanya, utamanya sang Ayah. Melalui kepercayaan yang diberikan oleh Ganjar, Alam berusaha untuk menjawab kepercayaan itu, salah satunya dengan menghasilkan dampak positif untuk kemajuan dirinya dan berdampak untuk lingkungan sekitar.
Di sisi lain, kepercayaan itulah yang juga membuat Alam merasa bahwa sang Ayah memberikannya pembelajaran tentang proses demokrasi yang diamanatkan kepada dirinya.
“Karena saya diberi kepercayaan, saya manfaatkan kepercayaan itu dengan melangkah dan melakukan hal positif untuk perkembangan hidup saya, bahkan berusaha untuk berdampak untuk lingkungan sekitar,” ujarnya.
Alam berharap dengan launchingnya buku ini bisa memberikan inspirasi secara nyata kepada generasi muda termasuk di Jogja untuk senantiasa belajar dalam menanamkan nilai demokrasi dalam skala kecil.
Ia menuturkan ada banyak hal yang bisa dipelajari generasi muda dari buku tersebut, termasuk salah satunya motivasi. Pasalnya buku itu menceritakan pula kondisi Ganjar Pranowo saat berada di titik terendahnya.
Namun dapat bangkit kembali dengan bantuan orang-orang yang ada di sekitarnya, mulai dari keluarga hingga teman.
“Terkait proses, bagaimana berproses. Bapak itu berproses benar-benar dari bawah di legislatif 9 tahun, di eksekutif 10 tahun, terus akhirnya sekarang berkontestasi lagi, bahkan sebelumnya waktu perjalanan masa kecilnya, masa kuliahnya dan sebagainya terangkum di sini,” ungkap dia.
Lebih lanjut, Alam tak menepis sebagai anak muda dirinya mempunyai privilege tersendiri. Namun hal itu kemudian ia coba untuk sebarkan dengan merangkul lebih banyak lagi masyarakat terkhusus anak muda di Indonesia.
“Kita harus bisa buka aksesnya ke orang banyak itu harusnya yang dilakukan oleh para orang-orang dengan privilege, termasuk saya juga,” pungkasnya. (lan)