Akuntansi Publik Hadapi Sejumlah Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0

BERNASNEWS.COM – Akuntansi publik menghadapi sejumlah tantangan di era revolusi industri 4.0, terutama dalam hal tata kelola pemerintahan mulai dari tingkat desa hingga kementerian. Di tingkat desa, salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membuat laporan keuangan dan validitas transaksi agar tidak menimbulkan masalah yang berujung pada dugaan tindak pidana korupsi, hanya karena salah membuat laporan dengan data yang tidak valid.

Dan dalam kaitan dengan era revolusi industri 4.0, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan akuntansi publik dalam menggunakan teknologi, terutama dalam hal penghimpunan dan penyimpanan secara cepat, tepat dan akurat.

“Akuntan publik perlu memahami secara komprehensif tantangan akuntansi publik di era revolusi industri 4.0, kemudian bagaimana menyikapi resiko yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tersebut sehingga dapat mengubahnya menjadi peluang strategis di era yang dinamis ini,” kata Dr Jaka Sriyana SE MSi, Dekan Fakultas Ekonomi UII, kepada wartawan usai membuka acara 3rd National Conference on Accounting and Finance (NCAF) di Indonesia di Ruang Aula Utara Lantai 3 Gedung Prof Dr Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi UII Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (13/12/2019).

Dekan FE UII Dr Jaka Sriyana SE MSi (tengah) didampingi Ketua Panitia 3rd National Conference on Accounting and Finance (NCAF) Ketua PanitiaFitra Roman Cahaya memberi keterangan kepada wartawan di Kampus FE UII Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (13/12/2019). Foto : Philipus Jehamun /Bernasnews.com

Menurut Jaka Sriyana, kegiatan ini untuk saling menukar hasil kajian dan hasil penelitian di antara peserta untuk kemudian dipublikasikan di juarnal ilmiah agar diketahui dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini untuk menjaga wawasan dalam hal pengembangan ilmu.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen untuk menjaga iklim akademik di kampus sehingga perkembangan ilmu selalu terjaga. Dan karya ilmiahyang dihasilkan harus selalu dijaga baik dari segi kualitas maupun aksesiblitas dengan dipublikasikan di jurnal ilmiah,” kata Jaka Sriyana.

Sementara Fitra Roman Cahaya SE M.Com Phd CSRS CSRA selaku Ketua Panitia NCAF mengatakan, NCAF dengan tema Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Akuntansi Publik ini mendapat atensi yang baik dari berbagai pihak. Hal ini dapat dilihat dari cukup banyaknya paper yang dipresentasikan dalam konferensi ini, yakni mencapai 56 paper.

Peserta konferensi pun berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dari berbagai daerah seperti Jawa Bali dan Sulawesi. NCAF kali ini menghadirkan dua pembicara (keynote speaker) dengan kapabilitas yang mumpuni di bidang Akuntansi Publik yakni Prof Dr Abdul Halim MBA Ak CA dan Johan Arifin SE MSi PhD CFrA.

“Dengan pemaparan materi dari para pakar di bidang akuntansi publik, peserta dapat memahami secara komprehensif tantangan akuntansi publik di era revolusi industri 4.0, kemudian bagimana menyikapi resiko yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tersebut sehingga dapat mengubahnya men jadi peluang strategis di era yang dinamis ini,” kata Fitra Roman Cahaya. (lip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *