BERNASNEWS.COM – Meski baru berusia satu tahun, namun perkembangan Museum History of Java (HoJ) yang berada di Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul, sangat pesat. Hal ini terjadi karena pengelola Museum HoJ berani membuat terobosan-terobosan antara lain dengan berkolaborasi dengan beberapa museum besar dan cukup lama ada di DIY.
“Meski umur masih balita, namun berani merangkak dengan cepat dengan tekad yang kuat, berkolaborasi dengan beberapa museum yang cukup lama dan besar di DIY. Ini Balita yang masih butuh suapan dan asupan gizi agar HoJ sehat dan makin besar,” kata Ki Drs Sutikno, Kepala Museum History of Java, pada acara peringatan HUT ke-1 museum tersebut, Kamis (5/12/2019). Peringatan ulang tahun ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Museum Ki Sutikno dan diserahkan kepada pegawai termuda Van Via King Ali.
Menurut Sutikno, Museum HoJ merupakan satu-satunya museum sejarah Jawa yang memiliki filosofi yang sangat tinggi dan berbasis teknologi modern untuk generasi millenial. Generasi millenial inilah yang sangat tepat untuk belajar sehingga HoJ juga disebut Museum Pendidikan yang mengembangkan budaya leluhur yang perlu dikaji.
“Generasi istimewa yang Jawani lan wani sithik-edhing yang terbangun di HoJ yaitu generasi yang santun-ramah-romantis di wilayah aikon kota Bantul, tepatnya di Sewon. Terimakasih kepada masyarakat Bantul yang telah mempercayakan tumbuh kembang kemajuan destinasi budaya yang disebut museum Jawa (HoJ). Semoga DIY lebih istimewa karena orang-orangnya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada panitia yang telah sukses menyelenggarakan Lomba Dakon Bupati Bantul Cup 2019,” kata Sutikno.
Acara dikahiri dengan jenang sumsuman sebagai tanda berakhirnya Panitia Lomba Dakon 2019. (lip)