BERNASNEWS.COM – Menurut data Kementerian Agraria dan Tata Ruang menunjukkan dalam enam tahun terakhir (2013-2018) luas baku sawah secara nasional menyusut cukup signifikan, 8,32% atau sekitar 645 ribu hektar. Sedangkan luas area cetak sawah baru pada 2014-2018 hanya sekitar 215 ribu hektar.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut luas lahan pada 2018 tinggal 7,1 juta hektar, turun dibanding 2017 yang masih 7,75 juta hektar. Dengan kondisi Indonesia berada di urutan 73 di dunia dengan tingkat kelaparan kategori serius, 10,8 juta penduduk miskin kategori ekstrim, dan 2,02% kenaikan harga bahan pangan di tahun 2019.
“Kondisi ini mampu mengancam ketahanan pangan nasional. Untuk itu, demi menjaga ketersediaan pangan dan mencegah alih fungsi lahan, Global Wakaf-ACT telah mempelopori berdirinya Lumbung Pangan Wakaf (LPW) sebagai induk program dari Lumbung Beras Wakaf (LBW),” ujar Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, Rabu (4/12/2019).
Lumbung beras wakaf yang baru diluncurkan di Blora ini, menjadi program pengadaan beras untuk kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan, misalnya saja pada kondisi bencana maupun untuk warga prasejahtera.
Lebih lanjut, untuk memberdayakan para petani yang ada, LBW pun mengolah beras berkualitas petani yang ada di Blora.
“Lumbung Beras Wakaf hadir menjawab permasalahan umat, yakni kemiskinan dan ketahanan pangan.,” lanjut Ahyudin.