BERNASNEWS.COM — Lingkungan hidup dan penghijauan kapan pun akan menjadi sebuah persoalan sebab telah menjadi fitrahnya manusia bahwa dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dengan keadaan lingkungan yang penuh dengan hijaunya tetumbuhan. Hal itu disampaikan oleh Ketua RW 08 Suryoputran Seno Pratomo dalam acara Pelatihan Berkebun, Sabtu (30/11/2019), di Gelanggang Olah Raga (GOR) Persatuan Tenis Meja (PTM) Surya Naga, Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta.
Pelatihan Berkebun diikuti oleh 20 peserta dari perwakilan warga RT 24 – RT 28 se RW 08 Suryoputran dan dihadiri Lurah Panembahan Purnama, SE, Owner SOKA Organik Heroe Soelistyawan. Sedangkan sebagai nara sumber pelatihan Ir. Bambang Susilo, Praktisi Perkebunan dan Pertanian Organik dari SOKA Organik, Samigaluh, Kulonprogo, DIY.
“Kegiatan latihan berkebun ini merupakan inisiasi Pengurus RW 08 dan didukung oleh SOKA Organik, dibiayai dengan dana stimulan RW dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Mengingat pemanasan global semakin meningkat, maka salah satu upaya mengurangi adalah kembali dari kita sendiri yaitu dengan menggiatkan lagi berkebun untuk penghijauan lingkungan,” terang Seno.
Meskipun halaman atau lahan tanah di wilayah RW 08 Suryoputran dapat dikatakan telah berkurang karena tertutup oleh bangunan dan semen, menurut Seno untuk menggiatkan kembali hobi berkebun bukan menjadikan persoalan. Sebab cara-cara dan teknik berkebun pun kini mengalami perkembangan yang bisa diterapkan pada lahan yang terbatas sama sekali.
“Wilayah kita dulu kaya dengan keragaman pohon buah yang kini semakin langka dan tinggal kenangan, seperti pohoh sawo kecik, belimbing, kepel, dondong, dan sebagainya. Pohon buah yang menjadi ciri khasnya Njeron Beteng Kraton Yogyakarta,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Lurah Panembahan Purnama, SE, dalam sambutannya mengatakan, sangat mendukung kegiatan pelatihan berkebun yang diinisiasi oleh Ketua dan Pengurus RW 08 Suryoputran yang merupakan program mandiri. Ia juga sedikit menyinggung wacana pembangunan ke depan di Wilayah Panembahan khususnya dan wilayah Njeron Beteng Kraton Yogyakarta, termasuk rencana pembangunan pasar tradisional Pasar Kluwih yang berada di Suryoputran pada tahun 2020 mendatang.
“Pelatihan Berkebun ini semoga benar-benar dapat dilaksanakan atau dipraktekkan hasilnya nantinya. Karena program penghijauan lingkungan juga sedang digalakkan oleh Pemkot Yogyakarta. Selain juga selaras dengan program revitalisasi kawasan Njeron Beteng Kraton Yogyakarta sebagai heritage yang telah didaftarkan di UNESCO,” kata Purnama.
Sementara pelatihan berkebun diselenggarakan tiga sesi setiap hari Sabtu, sesi pertama ini oleh Bambang Susilo selaku nara sumber memberikan materi-materi dasar, yaitu mengapa berkebun? dan bagaimana berkebun yang baik dan benar. Lulusan IPB yang telah puluhan tahun berkecimpung di dunia perkebunan dan pertanian ini menjelaskan, bahwa dengan berkebun adalah salah satu penghilang stress, untuk memanfaatkan lahan dan ruangan, produktif untuk diri sendiri dan bisa dijual, pendidikan buat anak-anak, menambah oksigen, keteduhan dan menyimpan air.
“Dengan alam kita semua ini harus adil, setiap hari setiap waktu kita buang gas Co2 atau Co maka kita pun juga harus dapat menambah oksigen yang menjadi kebutuhan kita yaitu dengan cara berkebun untuk penghijauan. Berkebun dapat menjadi media pendidikan bagi anak cucu kita, sedih rasanya jika anak cucu kita tahunya beras itu berasal dari supermarket,”papar Bambang.
Bagaimana berkebun yang baik dan benar, dalam sesi dasar ini Bambang menjelaskan tentang hakekat tanaman yang mempunyai karakter berbeda-beda, tempat tumbuh tanaman, sarana produksi, dan unsur hara. Cara membuat kompos rumah tangga, menyemai benih, dan pindah tanam. Sedangkan untuk sesi berikutnya akan lebih pada teknik dan praktek, antara lain cara mencangkok/ stek tanaman, cara membuat tanaman hidroponik dan sebagainya.
Di penghujung acara, Heroe Soelistyawan selaku owner SOKA Organik berharap pelatihan berkebun ini bermanfaat dan dapat menjadi kegiatan warga tidak sebatas warga RW 08 Suryoputran saja namun dapat merambah ke wilayah lainnya dan diwacanakan sebagai pemberdayaan warga yang berdampak pada perekonomian warga. Kesungguhan atau keberhasilan dari pelatihan ini, salah satunya akan tampak dari bibit tanaman yang dibagikan untuk peserta, dalam sesi berikutnya bibit tersebut dapat tumbuh baik atau tidak.
“Ingat tanaman adalah makhluk hidup seperti kita manusia, butuh makan, minum, istirahan dan diperhatikan. Dapat sakit, tumbuh, bereproduksi. Tanaman juga dapat diajak komunikasi. Selamat berkebun, hobi yang menghasilkan dan dapat mengurangi stres,” pungkasnya. (ted)