BERNASNEWS.COM — Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Kebumen, Kamis (28/11/2019), menyelenggarakan kegiatan workshop hasil kajiannya, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Jawa Tengah. Acara tersebut dibuka oleh Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Disperkim LH Edi Rianto, Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Kebumen Cholidy Ibhar, serta para peniliti lainnya.
Pada workshop itu, Dewan Riset Daerah menyampaikan hasil kajiannya terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen dan kesiapan dalam menangkap peluang keberadaan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Terkait pengelolaan sampah, Bupati menyampaikan Kabupaten Kebumen memiliki pengalaman gagal dalam meraih penghargaan Adipura. Salah satu penyebabnya terkait dengan pengelolaan sampah.
“Pengelolaan sampah harus menjadi keprihatinan bersama. Saya mengapresiasi atas kreativitas masyarakat yang mampu mengolah sampah menjadi lebih produktif, termasuk sekolah-sekolah adiwiyata, serta sekolah yang telah mampu mengelola sampahnya sendiri menjadi sesuatu yang bernilai,” kata Yazid Mahfudz.
Pemkab Kebumen sendiri telah memiliki regulasi terkait pengelolaan sampah. Yaitu Perda Nomor 34 Tahun 2011, Perda Nomor 6 Tahun 2012, dan Perbup Nomor 46 Tahun 2018. Akan tetapi sampah belum juga tertangani dengan baik. Pengelolaannya bahkan baru 11 persen dari produk sampah di Kebumen.
Menurutnya, membudayakan membuang sampah pada tempatnya belum sepenuhnya diimplementasikan oleh masyarakat. Ia berharap persoalan tersebut bisa menjadi evaluasi program kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen. “Melalui kajian ini, saya berharap dapat memberikan solusi yangn tepat untuk kesejahteraan masyarakat. Saya berpesan agar kajian ini jangan sampai kontra produktif hanya pada tataran identifikasi masalah semata,”kata Bupati.
Kemudian, terkait keberadaan Bandara YIA. Bupati mengatakan hal ini merupakan peluang yang harus ditangkap. Pihaknya berharap kajian ini membahas secara menyeluruh dalam aspek pembangunan infrastruktur, SDM, pendidikan, ekonomi, hingga pariwisata. Sehingga diharapkan dapat menjadi rujukan kajian berikutnya tentang kebijakan yang harus diambil oleh Pemkab Kebumen.
“Kajian yang disampaikan nanti harapannya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan di Kebumen,” tegasnya. (nun/ ted)