BERNASNEWS.COM — Warisan budaya tak benda merupakan bagian dari kekayaan budaya Yogyakarta yang syarat dengan makna dan nilai nilai luhur. Upaya pemeliharaan dan pengembangan harus terus dilakukan agar warisan budaya Yogyakarta mampu memberi dampak sosial, budaya dan mampu membawa masyarakat pada kehidupan yang sejahtera.
Sehubungan hal itu, Dinas Kebudayan DIY menggelar Peryaan Warisan Budaya TakBenda (WBTB) 2019, tanggal 16 – 24 November 2019, di Desa Pleret, Bantul. Demikian disampaikan oleh Panita dan Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Aryanto Hendro Suprantoro, kepada Bernasnews.com melalui pesan tertulis, Jumat (15/11/2019).
“Mari bergabung bersama kami dalam rangkaian acara Perayaan Warisan Tak Benda Tahun 2019, di Pleret, Bantul. Tanggal 16 – 24 November 2019,” kata Hendro, sapaan akrab Aryanto Hendro Suprantoro.
Berbagai rangkaian acara telah disiapkan, Hendro menjelaskan, Sabtu, 16 November 2019, jam 10:00 – 17:00 WIB, Sosialisasi WBTB, di Taman Banyu Kencono, menampilkan kesenian jathilan. Minggu, 17 November 2019, jam 06:00 – 11:00 WIB, Jelajah Situs Mataram, di Museum Pleret – Taman Banyu Kencono, menampilkan gejog lesung, kethek ogling, dan permainan benthik. Juga ada acara makan gratis 1000 bungkus nasi brongkos, serta pembagian dorprise dan acara lainnya.
“Sementara, khusus pada hari Minggu, 17 dan 23 November 2019, jam 19:00 – 21: 30, acara Dialog Budaya, di Museum Pleret. Menghadirkan nara sumber antara lain, Prof Dr PM. Laksono, Mahendra Birawa, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Panji Kusumah, Pemangku Adat Rebo Pungkasan Wonokromo, KPH. Notonegoro, Dr. Lono Lastoro Simatupang, Dr. Arie Sujito, KH. Jawis, Wasiludin, dan Balai Arkeologi DIY,”jelasnya.
Puncak rangkaian acara perayaan WBTB 2019, ditutup pada hari Minggu, 24 November 2019, pukul 19:00 – 22:00 WIB, Malam Perayaan Warisan Budaya TakBenda 2019, di Lapangan Parkir Museum Pleret, Wonokromo, Bantul. Dengan menampilkan aneka kesenian, yaitu, gejog lesung, peksi moi, beksan Golek Lambang Sari, beksan Bugis, Bregada Kraton Yogyakarta, dan Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Krida Mardawa Kraton Yogyakarta, serta penyerahan Sertifikat WBTB 2019. (ted)
Ada perubahan angka penyajian brongkos, yang semula 2000 menjadi 1000 brongkos. Dengan demikian judul berita dan isi telah dibetulkan. Terima kasih (Redaksi)