BERNASNEWS.COM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY sangat mengapresiasi peran dan keberadaan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) DIY dalam mengedukasi, memediasi dan mengadvokasi kaum buruh sehingga dalam memperjuangkan hak-haknya lebih mengutamakan dialog. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan keistimewaan Jogja.
“Saya sangat mengapresiasi SBSI DIY yang lebih mengutamakan dialog dalam menyampaikan aspirasi ketimbang cara-cara lain. Ini membuktikan bahwa SBSI DIY memahami nilai-nilai budaya dan keistimewaan DIY. Dan Sultan Hamengku Buwono X sangat menghargai mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang luhur karena itulah salah satu keistimewaan DIY,” kata Andung Prihadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) DIY, ketika menerima audiensi pengurus DPW SBSI DIY di Kantor Disnakertrans DIY Ring Road Timur Maguwoharjo, Depok, Sleman, Senin (11/11/2019).
Para pengurus DPW SBSI DIY yang dipimpin Ketua SBSI DIY Dani Eko Wiyono ST MT dan Sekretaris SBSI DIY Khumeri beraudiensi ke Disnakertrans DIY untuk mempererat hubungan sekaligus membuka ruang dialog terkait berbagai persoalan perburuhan di DIY.
Menurut Andung Prihadi, semua masalah yang dihadapi hanya bisa diselesaikan melalui dialog. Cara-cara anarkis dan mengganggu kemanan dan ketertiban umum seperti akasi demonstrasi tidak akan menyelesaikan masalah tapi justru menambah masalah bahkan membuat masalah menjadi semakin rumit. Karena itu, ia sangat mendukung dan mengapresiasi SBSI yang mengutamakan dialog dalam menyampaikan aspirasi ketimbang aksi demonstrasi.
“Upaya edukasi pada kaum buruh sangat penting agar kaum buruh lebih mengutamakan dialogi ketimbang aksi demonstrasi. Karena kadang sulit membedakan buruh dan mahasiswa ketika melakukan demonstrasi. Kalau buruh pasti yang diperjuangkan adalah masalah kesejahteraan, namun ada pihak lain yang mendompleng dengan membawa isu-isu yang melenceng dari apa yang diperjuangkan kaum buruh. Kalau sudah marah dan memancing emosi, berarti tujuannya sudah beda, bukan lagi memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh,” kata Andung Prihadi.
Ketua DPW SBSI DIY Dani Eko Wiyono mengatakan, SBSI memiliki komitmen untuk mengutamakan aspek edukasi, mediasi dan advokasi kaum buruh ketimbang melakukan demonstrasi. Karena dengan melakukan edukasi dan mediasi, aspirasi kaum buruh bisa disampaikan dengan benar dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
SBSI pimpinan Muchtar Pakpahan, menurut Dani Eko Wiyono, dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan kaum buruh lebih mengutamakan dialog. Dan tugas utama SBSI adalah melakukan edukasi, mediasi dan advokasi, bukan dengan cara demonstrasi. Karena cara-cara demonstrasi tidak menyelesaikan masalah dan tidak ada ayang diuntungkan, tapi semua pasti dirugikan.
Kepala Disnakertrans sendiri selalu membuka ruang seluas-luasnya kepada siapa pun, termasuk SBSI DIY, untuk bersama-sama mencari jalan keluar terbaik setiap ada masalah yang dihadapi kaum buruh. Bahkan Disnakertrans DIY meminta SBSI untuk selalu siap jika diminta atau diajak oleh Disnakertrans untuk bersama-sama membahas masalah perburuhan.
Andung Prihadi meminta SBSI DIY untuk menjaga konsistensi dan komitmen dalam memilih jalan perjuangan yang sesuai ketentuan hukum yakni dialog. Selain itu, harus konsisten dengan visi dan misi yang dipegang organisasi tersebut. Kalau sudah punya visi dan misi, maka semua anggota wajib konsisten menjalanan visi dan misi itu. Bila tidak konsisten, maka itu berarti sudah menyimpang,” kata Andung Prihadi. (lip)