BERNASNEWS.COM — Jurusan Arsitektur, FTSP UII kembali melakukan proses akreditasi (reakreditasi) internasional melalui badan akreditasi dunia, Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Hal ini sebagai wujud komitmen UII untuk menjamin peningkatan kualitas pendidikan setaraf dengan pendidikan di negara-negara maju sesuai dengan visi dan misi yang diemban.
Ketua Jurusan Arsitektur UII Noor Cholis Idham PhD IAI mengatakan bahwa Jurusan Arsitektur UII telah diakreditasi secara internasional di bawah otorisasi akreditasi pendidikan arsitektur dunia Canberra Accord sejak 2017. Hasil proses perkuliahan, penelitian, pengabdian masyarakat serta dakwah selama tiga tahun ini telah dievaluasi kembali oleh Tim Visitor KAAB untuk menjamin tingkat kualitas sesuai dengan standar tinggi yang telah ditetapkan.
“Jurusan Arsitektur UII juga melakukan penjaminan kualitas melalui badan validasi seperti Lembaga Arkitek Malaysia (LAM) dari Board of Architect Malaysia,” tutur Noor Cholis Idham seperti dikutip Rifqi Sasmita Hadi SE, dalam rilis yang dikirim kepada media, termasuk Bernasnews.com, kemarin.
Menurut Noor Cholis Idham, proses reakreditasi tersebut telah berjalan sejak 19 hingga 23 Oktober 2019 oleh KAAB dan dilanjutkan pada 29 Oktober hingga 2 November 2019 dengan validasi internasional LAM. Tim dari KAAB dan LAM diterima secara resmi oleh Rektor UII Fathul Wahid ST MSc PhD dan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Miftahul Fauziah ST MT PhD beserta jajarannya di kampus UII.
Noor Cholis Idham mengatakan, standarisasi kelas dunia disajikan mulai semester 1 hingga semester 10 sebagaimana sistem pendidikan arsitektur standar dunia 5 tahun atau 10 semester. Dengan cara ini, mahasiswa arsitektur UII mempunyai peluang untuk berkiprah secara internasional di seluruh dunia baik yang menggunakan sistem internasional (seperti Amerika) maupun persemakmuran (Inggris Raya).
Di Jurusan Arsitektur UII, menurut Noor Cholis Idham, mahasiswa dapat memilih jalur 4 tahun untuk berkarier di dunia industri gedung dan lingkunganya, atau tentu saja menjadi arsitek professional untuk jalur 5 tahun dengan menambah setahun pendidikan profesi.
Pendidikan Profesi Arsitektur UII juga telah diakui baik oleh lembaga negara melalui akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ataupun oleh lembaga profesi arsitek Indonesia Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
“Sampai saat ini Pendidikan Arsitek UII adalah satu-satunya lembaga pendidikan arsitek yang memberikan bekal kepada arsitek barunya dengan Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA), sehingga alumninya dapat langsung terjun ke dunia profesi,” kata Noor Cholis.
Noor Cholis Idham menambahkan, sebagai ikhtiar untuk menunjukkan upaya penjaminan kualitas pendidikan, Jurusan Arsitektur UII juga akan membuka pameran akreditasi internasional melalui Open House JARS UII 2019 yang akan digelar pada 11 hingga 22 November 2019. Masyarakat umum dan pemerhati pendidikan arsitektur diundang secara terbuka untuk menyaksikan pameran di Kampus Jurusan Arsitektur UII. “Publik diharapkan dapat menikmati sekaligus memahami pendidikan arsitektur kelas dunia yang disajikan UII,” kata Noor Cholis.
Menurut Noor Cholis, Ketua Prodi Program Sarjana Arsitektur (S.Ars) Dr Yulianto Prihatmaji dan Ketua Prodi Program Profesi Arsitek Ar Ir Ahmad Saifudin Mutaqi MT siap menjelaskan dalam forum presentasi publik pada 12 dan 22 November 2019. “Pada event ini juga dipamerkan karya dosen, mahasiswa dan alumni yang berprestasi secara luas,” paparnya. (*/lip)