BERNASNEWS.COM — RSUP Dr. Sardjito menyelenggarakan seminar kesehatan dengan tema “ Spiritual Jawa dalam Menjaga Kesehatan menuju Rumah Sakit Berbudaya”, tanggal 28 – 29 Oktober 2019, di Ruang Utama Gedung Diklat RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Ketua Panitia Banu Herwanan,SH, MHLi, menjelaskan, seminar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober kemarin, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. Dalam acara ini juga digelar workshop tentang budaya, pameran keris dan tosan aji lainnya, juga pameran batik.
“Dalam seminar akan membahas dan ambil hikmah tentang falsafah keris dengan lika-likunya, serta akan mempelajari ritual Jawa dilihat dari segi kesehatannya,”ungkap Banu.
Pada acara workshop ditampilkan 150 macam keris termasuk keris tertua (Abad 13) dari Singosari, keris atau tosan aji kesemuanya itu merupakan koleksi para kolektor, diantaranya termasuk keris milik Direktur RSUP Dr.Sardjito DR.dr.Darwito SH,SpB.K-Onk. Keris yang di tampilkan tidak hanya dari Jawa saja melainkan juga keris maha karya Nusantara.
Sementara itu, Direktur RSUP Dr.Sardjito DR.dr.Darwito SH,SpB.K-Onk, mengatakan, rasa bangganya bahwa kita masih perduli dan mencitai budaya sendiri karena budaya merupakan pilar nasionalisme bangsa kita. “Kalau kita tidak mau memelihara atau nguri – uri budaya kita sendiri siapa lagi. Jangan sampai budaya kita hilang dan dimiliki oleh orang lain,” kata Darwito.
Hal itu dibuktikan dengan adanya siteran di ruang rawat jalan RSUP Dr. Sardjito, mulai dari jam 8:30 sampai jam 11:00 WIB, dan menurutnya ternyata masyrakat atau pasien butuh hal-hal yang seperti itu sebagi salah satu bentuk pelayanan rumah sakit.
“Kita ingin menciptakan Rumah Sakit Dr. Sardjito sebagai rumah sakit yang ramah dan berbasis budaya Jawa dengan falsafah keris yang ada. Dalam pelayanan rumah sakit lebih pada nguwongke atau memanusiakan bukan sekadar pelayanan yang memuaskan,” pungkasnya. (nun/ ted)