BERNASNEWS.COM – Industri 4.0 telah menjadi salah satu kebutuhan penting dalam usaha meningkatkan kualitas hidup manusia. Saat ini smart device telah berkembang pesat dan salah satunya adalah dalam melakukan monitoring kegiatan/ keadaan emosional seseorang.
“Penelitian dalam mengembangkan sistem pendeteksian emosional saat ini menjadi isu yang cukup hangat. Dengan mengunakan smart device yang terintegrasi dengan komunikasi nirkabel, Sensor yang umum digunakan dalam studi ini antara lain pendeteksian menggunakan gelombang otak, otot pada bagian trapezius muscles dan HRV untuk mengetahui cardiac stress dalam tubuh. Dengan mendeteksi beberapa biosignal tersebut diyakini dapat membantu dalam mengukur tingkat stres dalam tubuh,” kata Alvin Sahroni PhD, Dosen Teknik Elektro FTI UII, di sela-sela seminar internasional bertajuk International Conference on Engineering Technology for SuStainable Development atau disingkat dengan ICET4SD di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Rabu (23/10/2019).
Menurut Alvin, penggunaan biosignal dalam merepresentasikan stres menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada parameter HRV jantung manusia, sedangkan gelombang otak menunjukkan beberapa peningkatan di bagian gelombang otak secara signifikan dibeberapa bagian frontal. Sementara trapezius muscles menunjukkan adanya trend yang bertolak belakang dengan gelombang otak maupun HRV-nya.
“Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan pengukuran cardiac stress/stress dapat dilakukan cara lebih objektif dan dapat digunakan dalam peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyrakat di masa depan,” kata Alvin Sahroni.
Sementara Ketua Pelaksana UII-ICABE Drs Achmad Tohirin MA PhD mengatakan, pada tahun 2019 ini, Fakultas Teknologi lndustri kembali menggelar agenda 2 tahunan seminar internasional yang pertama kali dimulai tahun 2015 dengan nama International Conference on Engineering Technology for Sustainable Development atau yang disingkat dengan ICET4SD.
Dengan mengusung tema The EmPowermentofIndUSt/4.0 for Healthcare and Welfare Improvement, ICET4SD yang ketiga ini merupakan joint conference dengan International Biomedical IFlStrumentation and Technology Conference atau disingkat IBlTeC 2019 pertama yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi lndustri UII dan the 3’d UII International Conference on Accounting, BuSineSS, and ECOnomiCS oleh Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta di Kota Yogyakarta.
“Dengan mengangkat isu yang sama yaitu InduStry 4.0, ICET4SD, IBITeC dan ICABE berkoordinasi dan saling bekerjasama di bawah naungan Direktorat Pengabdian dan Pengabdian Masyarakat UII yang menamakan event ini sebagai “UII International Conference” atau disingkat dengan UIC yang juga merupakan pilot project pelaksanaan seminar internasional bersama-sama oleh UII yang diharapkan menjadi event besar seminar ilmiah berskala internasional yang dapat menghasilkan publikasi- publikasi yang bereputasi pula di berbagai bidang ilmu pengetahuan,” kata Achmad Tohirin.
Direktur DPPM Dr Eng Hendra Setiawan sebagai pengarah UII International Conference 2019 menuturkan bahwa seluruh makalah ilmiah yang masuk akan dipublikasikan pada berbagai publisher ternama yang telah terindeksasi oleh database-database terkemuka seperti Scopus, Clarivate Analytics, IEEE dan jurnal-jurnal baik nasional maupun internasional yang telah melakukan perjanjian partnerShiP dengan masing-masing seminar internasional.
Baik ICET4SD dan IBITeC bertujuan untuk memfasilitasi untuk saling berbagi hasil temuan-temuan dalam penelitian dan diskusi disiplin ilmu teknik yang mencakup dan mengakomodasi pertumbuhan Internet of Things (IoT) untuk membantu dan menyelesaikan permasalahan- permasalahan kesehatan dan masalah kesejahteraan di sekitar kita. Tahun ini, ICET4SD dan lBlTeC 2019 seminar diselenggarakan bersama dengan mitra kami; Universitas Kumamoto, BKSTI, CBIOM3S Universitas Diponegoro, dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
“Panitia senang dengan respons positif dari para peneliti untuk seminar ini. Kami menerima lebih dari 200 makalah teregistrasi yang berasal dari Jepang, Portugal, Sri Lanka, Cina, lrak, Malaysia, Thailand dan Indonesia.
Makalah-makalah yang telah masuk ditinjau secara objektif (blind reviews) oleh reviewer-reviewer kami yang berasal dari beberapa negara demi menjaga kualitas seminar ini,” katanya. (lip)