Pemasaran Produk Menjadi Kendala Utama Usaha Kecil dan Menengah

BERNASNEWS.COM — Selama ini masalah utama yang dialami usaha kecil dan menengah (UKM) adalah dalam hal memasarkan produk yang dihasilkan, sementara dalam produksi sangat mudah dilakukan. Karena itu, dalam membantu UKM perlu fokus pada upaya bagaimana cara memasarkan produk yang efekti dan efisien agar laku terjual dan akses ke konsumen atau pasar juga mudah.

“Masalah yang dihadapi UKM selama ini adalah sulit memasarkan produk, tapi produksi malah mudah. Mau buat produk sebagus dan seindah apa pun mereka bisa, tapi untuk memasarkannya sulit. Karena itu, bantuan yang diberikan atau dilakukan kepada UKM adalah bagaimana mengatasi kesulitan pemasaran. Itu yang paling penting,” kata Prof Dr Ir Hari Purnomo MT, Dekan FTI UII, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti 32 perwakilan dari 32 UKM di Kampus FTI UII, Senin (21/10/2019).

Salah seorang pelaku UKM (kedua dari kanan) menandatangani MoU dalam acara FGD di Kampus Prodi Teknik Mesin FTI UII, Senin (21/10/2019). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Dalam FGD yang diadakan Program Studi Teknik Mesin FTI UII dan Ketua Pusat Studi Jewellery Teknik Mesin UI yang menampilkan narasumber Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Ketua Pusat Studi Jewellery Teknik Mesin UII Dr Ir Paryana Puspaputera dan Ketua Asosiasi Perajin Perhiasan Yogyakarta (APPY) Dra Rahayu Dwiastuti Apt itu, juga ditandatangani MoU antara FTI UII dengan para pelaku UKM yang hadir dalam FGD tersebut.

Menurut Prof Hari Purnomo, pendampingan UKM harus fokus pada masalah atau kendala utama yang dihadapi pelaku UKM. Karena hal itu menjadi kunci keberhasilan usaha mereka. Bila masalah utama tersebut tak bisa diatasi maka sampai kapan pun UKM akan tetap seperti sekarang. “Yang paling sulit bagi UKM itu pemasaran, tapi untuk produksi mudah,” kata Prof Hari Purnomo.

Dalam hal pemasaran, misalnya, bagaimana memperkenalkan produk UKM melalui promosi, event-event pameran dan kemudahan akses produk UKM untuk masuk ke pasar/konsumen. Promosi dimaksudkan agar produk UKM dikenal luas, sementara kemudahan akses dalam rangka mempermudah pelaku UKM mendistribusikan produk ke pasar/konsumen. Dengan demikian, selain dikenal masyarakat, produk UKM juga mudah ditemukan atau didapatkan oleh konsumen.

Pejabat Dinas Koperasi dan UKM DIY saat memberikan sambutan pada pembukaan FGD dan penandatanganan MoU antara FTI UII dengan pelakukan UKM di Kampus Prodi Teknik Mesin FTI UII, Senin (21/10/2019). Foto : Philipus Jehamun/ Bernasnews.com

Rahmat Riza ST MSc ME dari Prodi Teknik Mesin FTI UII mengatakan, FGD yang mengangkat tema Peningkatan Produktivitas Usaha Koperasi/Sentra Usaha Mikro Industri Kreatif dalam Rangka Kerja Sama Kemitraan di Bidang Kerajinan ini diikuti 32 pewarkilan UKM.

FGD ini diadakan atas kerja sama KemenKop UKM dengan Fakultas Teknologi Industri UII dimana Prodi Teknik Mesin dan Pusat Studi Jewellery Teknik Mesin FTI UII sebagai penyelenggara/pelaksana. Hal ini dilakukan untuk membantu pelaku UKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan pemasaran produk agar UKM berhasil dalam menjalankan usaha. (lip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *