BERNASNEWS.COM — Masih ingat dengan bocah kecil bernama Cindy Uristiyanti (8) yang ditinggal pergi sang ayah entah kemana sejak lahir dan sang ibu yang tinggal di panti rehabilitasi jiwa karena mengalami gangguan jiwa itu. Dan diasuh serta tinggal bersama kakeknya yang telah renta, Cokro Utomo Parimin (73) dan neneknya Tukiyem (71), di RT 03/RW 01 Desa Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Sekitar tujuh bulan lalu kala Cindy masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Perintis Kedung Karangdalem, rumah yang dihuni bersama kakek nenek sangat tak layak huni, bak “kandang hewan” yang gelap, lembab, dan terasa pengab di dalamnya. Rumah dengan tembok berwarna putih kusam kecoklatan dan berlumut itu berlantai tanah. Meski pada siang hari, kondisi rumah berusia puluhan tahun warisan mbah buyut Cindy itu tampak gelap dan pengap karena hampir tak ada ventilasi udara.
Rumah tersebut terdiri tiga bagian/ petak besar yang memanjang dari timur ke barat. Di bagian depan, terdiri dari ruang tamu di sisi barat atau kanan dari pintu masuk dengan tiga kursi lusuh dan sebagian sudah jebol, sementara di sisi timur atau kiri adalah ruang tidur terbuka Cindy bersama sang kakek dengan sebuah dipan yang dipenuhi pakaian yang bertumpukkan tak teratur.
Sebagai tindak lanjut kunjungan ke rumah Cindy pada tanggal, 13 Maret 2019, juga sebagai bentuk pertanggungan jawab media yang ikut membantu ekspos pemberitaan bocah bernasib malang itu, Bernasnews.com, Rabu (9/10/2019), melakukan kunjungan kembali untuk melihat kondisi rumahnya setelah dilakukan pemugaran pembangunan kembali atas jasa baik para donatur yang dihimpun melalui media online nasional.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak ibu yang telah membantu cucu saya Cindy. Juga pada kami sebagai embahnya dengan membangunkan rumah kami menjadi bagus dan bersih. Semoga Gusti Allah membalas amal baiknya dan diberikan umur yang panjang,” ucap Tukiyem yang disampaikan dalam bahasa Jawa karma madya.
Sementara di tempat terpisah, Ketua RT 03/ RW 01 Desa Kledung Karangdalem, Karjono, mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dan memberikan perhatian terhadap Cindy, Pak Cokro dan keluarganya.
“Saya sebagai ketua dan jajaran pengurus RT 03 maupun RW 01 Desa Kledung Karangdalem hanya bisa mengucapkan terima kasih. Semoga bantuan tersebut dapat menjadikan barokah bagi yang memberi dan juga yang menerima,” kata Karjono, yang sehariannya sebagai Guru SMP pengajar Matematika.
Tanpa meninggalkan bentuk arsitektur asli rumah sebelumnya, kini rumah warisan itu tampak lebih asri dan bersih, berlantai keramik putih sepadan dengan rumah warga tetangga sekitarnya. Rumah dibangun berangka baja ringan, sisi depan dibuat teras untuk tempat bermain Cindy bersama teman-teman sebaya, di dalamnya terbagi beberapa ruangan, yaitu dua kamar tidur, ruang tamu, ruang makan/ keluarga, kamar kecil, dan ruang dapur. (ted)