BERNASNEWS.COM – Pertanian hingga kini masih menjadi salahbsatu sektor usaha di negara ASEAN khususnya Indonesia. Salah satu pokok pemegang peran yang penting adalah keberadaan penyuluh.
“Penyuluh merupakan agent yang sangat penting untuk penyebar luasan informasi dan teknologi” ujar Ade Candradijaya selaku Kepala Biro Kerjasama luar negeri Kementerian Pertania, Selasa (24/9/2019).
Hal tersebut dituturkan dalam sebuah Workshop on the Role of Agricultural Extension in Strengthening Agricultural Innovation System yang diselenggarakan selama 5 hari di Jogja. Workshop yang berlangsung mulai tanggal 23-27 ini merupakan kerjasama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP),
Kementerian Pertanian dan Sekretariat ASEAN.
“Workshop ini merupakan hasil kesepakatan ASEAN jadi ini menjadi media untuk berbagi pengalaman dan juga berbagi pengetahuan terkait kebijakan pengembangan sektor penyuluhan” ungkap Ade.
Menurutnya pengalaman berbagi tersebut penting mengingat peran penyuluh yang sangat penting yakni sebagai penjembatan. Penyuluh tadi akan menyebarkan inovasi dan teknologi yang dihasilkan dari riset center ke petani. Ibaratnya mereka adalah orang yang menerjemahkan hasil temuan apa saja yang ada di pusat riset kepada kaum petani.
Tak hanya itu saja, mereka juga harus bisa menangkap kebutuhan petani terkait hal pertanian. Kebutuhan petani tadi akan disampaikan kepada riset center untuk ditindak lanjuti.
“Penyuluh itu memegang peranan yang sangat penting sebagai bridging agent” pungkasnya.
Mengambil contoh dari negara Malaysia. Penyuluh di negara itu ditempatkan pada tempat yang strategis untuk menjebatani kepentingan antara riset center dengan kaum petani. Workshop kali ini diharapkan dapat menjadi ajang membagikan pengalaman terutama soal penyuluhan pertanian.
Siti Munifah yang merupakan Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian menuturkan bahwa acara yang diselenggarakan ini merupakan sebuah komitmen pemerintah. Melalui pertemuan pelaksanaan penyuluhan membuka wawasan baru dalam hal penyuluhan.
“Kegiatan workshop ini adalah komitmen dari pemerintah Indonesia sebagai ASEAN working Group multikultur extension di mana pada tahun ini memang kita harus melaksanakan pelaksanaan workshop untuk negara-negara ASEAN” kata Siti.
Senada dengan yang diungkapkan Ade, Siti berpendapat bahwa penyuluh bukan lagi hanya sebagai penyalur informasi atau memperkenalkan inovasi baru terkait pertanian saja. Tugas seorang penyuluh lebih dari itu, yakni sebagai penjembatan antara petani pihak lain terkait pertanian.
“Penyuluh tidak hanya menyuluh dan mendampinngi. Tapi bagaimana mereka membuat bridging untuk bisa menghubungkan petani dengan pemasaran, petani dengan permodalan, sampai pada asuransi terkait dengan kekagagalan panen dan seterusnya” ujarnya. (adh)