News  

Bupati Kebumen: Zakat Harus Membangun Mental Mandiri

BERNASNEWS.COM — Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, mengingatkan, bahwa penyaluran zakat, infak dan shodaqoh harus membangun mental mandiri kepada penerimanya. Sehingga yang semula mustahik bisa menjadi muzakki. Hal itu dikatakan Bupati Kebumen, Kamis (19/9/2019), pada acara Pentashorufan Zakat, Infaq dan Shodaqoh Tahap III Rayon III Tahun 2019, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kebumen, Jawa Tengah.

“Bukan sekedar memberi ikan tanpa memahami bagaimana menggunakan kail. Ini menuntut kerja pemberdayaan umat, agar mampu membawa mereka pada kemandirian ekonomi. Keberadaan amil zakat yang profesional menjadi kebutuhan penting untuk menjamin terlaksananya penyadaran dan pemberdayaan masyarakat. Amil zakat tidak hanya memungut zakat, namun mampu menyadarkan dan memberdayakan masyarakat. Dan tantangan inilah yang perlu dijawab oleh Baznas Kabupaten Kebumen,” kata Yazid Mahfudz.

Menurutnya, zakat merupakan potensi yang sangat besar untuk menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini selaras upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Kepada para mustahik, bupati berharap agar dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal.

Hadir pada acara itu, Kabag Kesra Setda Kebumen Wahib Tamam, Ketua MUI Kabupaten Kebumen KH Nursodik, Kepala Kantor Kemenag Kebumen H Panut, Ketua Baznas Kebumen Djatmiko, serta para mustahik dan sejumlah muzaki. Pada pentashorufan tahap III ini, Baznas Kabupaten Kebumen menyalurkan dana zakat sebesar Rp 2,118 miliar lebih. Yang diberikan kepada penerima dari Kecamatan Kebumen, Pejagoan, Karangsambung, Sadang, Alian dan Buluspesantren.

Ketua Baznas Kebumen Djatmiko, menjelaskan, rincian dana disalurkan itu untuk bantuan kesehatan sebesar Rp 75 juta, bantuan penunjang kesehatan Rp 10,5 juta. Bantuan tunai untuk 451 penerima sebesar Rp 135,3 juta, bedah rumah 10 unit Rp 119 juta, bantuan 4 toren air dan 2 alat penyedot untuk 15 desa di Kecamatan Karanggayam Rp 11,8 juta. Bantuan jambanisasi untuk 20 KK di Desa Seboro Kecamatan Sadang sebesar Rp 13 juta, bantuan ekspedisi destana 2019 Rp 7,7 juta.

“Sementara bantuan perorangan untuk 484 penerima Rp 121 juta, lembaga rumah zakat Rp 30 juta. bantuan dana bergulir untuk 12 penerima sebesar Rp 18,5 juta, mualaf Rp 250 ribu dan biaya pentashorufan Rp 5 juta. Kita juga memberikan bantuan kursi roda untuk 30 orang, kruk 6 orang, walker 9 orang, alat dengar 17 orang dan tongkat kaki 11 orang,” terang Djatmiko. (nun/ ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *