Drs Mardiya, Mengedukasi Masyarakat Lewat Lagu Bertema Keluarga

BERNASNEWS. COM – Meski tidak berlatar belekang pendidikan seni, termasuk seni musik, namun Drs Mardiya justru melahirkan banyak karya seni, khususnya menciptakan puluhan lagu. Dan lagu-lagu tersebut bukan sekadar hiburan yang menyegarkan suasana, namun mengandung pesan-pesan yang bernilai informasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam bidang kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

Hal itulah yang mengantarkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kulon Progo ini mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Cipta Karya Kencana (CKK) dari BKKBN Pusat tahun 2019. Penghargaan itu diberikan karena dalam pandangan berbagai pihak, Mardiya telah memberikan warna baru dalam strategi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat terkait dengan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) khususnya dan program pembangunan pada umumnya.

“Lagu yang diciptakan Drs Mardiya selain menjadi media hiburan yang menyegarkan suasana, juga sarat dengan pesan seputar upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas sesuai amanat UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Hal ini berhubungan erat dengan isi lagu yang mengimplementasikan pelaksanaan 8 fungsi keluarga mulai dari fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi hingga fungsi pembinaan lingkungan,” kata Ir RM Astungkoro M.Hum, Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo, dalam surat pengantar usulan penghargaan atas karya cipta Drs Mardiya berupa “Lagu Bertema Keluarga” kepada Kepala BKKBN Pusat, Pebruari 2019.

RM Astungkoro mengaku lagu-lagu ciptaan Drs Mardiya masih banyak kekurangan karena terbatasnya pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang bersangkutan dalam membuat lagu. Apalagi, latar belakang pendidikan Mardiya juga tidak menggeluti hal yang berkaitan dengan seni, termasuk seni musik.

Namun, menurut RM Astungkoro, karena keinginan dan semangatnya yang selalu menggelora untuk ikut berpartisipasi dalam menggemakan dan memberikan andil dalam menyukseskan program pembangunan dan KKBPK, maka Mardiya dapat terus berkarya hingga saat ini. Bahkan ia telah menciptakan 20 lagu bertema keluarga, 18 di antaranya telah dapat dinikmati masyarakat lewat YouTube atau media sosial lainnya (Facebook). Selain itu, ia telah membuat 60 draf lagu yang siap digarap hingga menjadi lagu yang layak untuk didengarkan dan dilihat oleh masyarakat luas.

Bupati Kulon Progo (saat itu), dr H Hasto Wardoyo Sp.OG (K), juga menilai Mardiya sangat gencar mendukung program KKBPK dan program pembangunan lainnya di Kabupaten Kulon Progo, baik melalui lagu maupun karya tulis. “Karena itu, saya merekomendasikan Mardiya untuk mendapatkan penghargaan Cipta Karya Kencana (CKK) dari Kepala BKKBN,” kata Hasto Wardoyo.

Suami dari Rr Erny Trisusilaningsih SPd dan ayah dua anak (Nidya Zainun Faqiha dan Nidya Zaim Fa’iq) ini tidak hanya produktif dan berprestasi di bidang seni, tapi juga di bidang karya tulis. Di antara penghargaan atas prestasi yang diraih adalah Pemenang II Lomba Karya Tulis Gerakan KB Nasional tingkat DIY tahun 1991, penghargaan sebagai Penulis Naskah Ilmu Pengetahuan Sosial dari Pusat Perbukuan Depdikbud Jakarta rahun 1992. Sebelumnya Drs Mardiya sebagai Pemenang III dalam Lomba Karya Tulis Penulisan Naskah Ilmu Pengetahuan Sosial yang diselenggarakan oleh Kanwil Depdikbud DIY tahun 1992.

Selain itu, juara I lomba Karya Tulis Gerakan KB Nasional tingkat Kota Yogyakarta tahun 1992, Juara I lomba Karya Tulis Gerakan KB Nasional tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 1993, Juara Harapan III lomba Karya Tulis Majalah Warta Koperasi tingkat Nasional tahun 1995, Juara Harapan II lomba Baca Pustaka Gerakan KB dan Pembangunan KB Nasional tingkat DIY tahun 1995, Juara III lomba Gerakan KB dan Pembangunan KS tngkat DIY tahun 1996, Juara III lomba Karya Pembangunan KB tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 1996, Juara Harapan Lomba Artikel Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) tingkat Nasional tahun 1997, Juara I lomba Karya Tulis Gerakan KB Nasional tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 1997, Juara I lomba Karya Tulis

Gerakan KB Nasional tingkat Kabupaten Kulon Progo tahun 1998, pemenang II lomba karyawa tulis Pembangunan Keluarga Sejahtera tingkat DIY tahun 1998, Juara Harapan II lomba Reportase Suasana Sungai yang diselenggarakan oleh Biro Lingkungan Hidup Setwilda DIY tahun 1997, Penyuluh KB Teladan Nasional tahun 1998 (sebelumnya mengikuti seleksi di tingkat Kabupaten Kulon Progo dan Provinsi DIY dan memperoleh predikat sebagai Juara I), pemenang I lomba Karya Tulis Menyongsong Penduduk Dunia ke-6 miliar tingkat Nasional tahun 1999 dan Juara I lomba Penulisan Naskah Khotbah tingkat DIY tahun 2000.

Sementara karya cipta yang dihasilkan Drs Mardiya yang akrab disapa Pak Ndut ini berupa lagu-lagu bertema keluarga yang proses pembuatannya secara bertahap selama bertahun-tahun dan membutuhkan biaya tidak sedikit. Ia mengaku banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi selama perjalanan membuat lagu, mulai dari sulitnya mencari waktu luang karena banyaknya tugas kantor dan kemasyarakatan serta urusan rumah tangga, terbatasnya dana untuk operasional karena sebagian harus dibiayai secara mandiri, hingga dicemburui isteri (diaktualisasikan dalam lagu Cemburu-Kisah Nyata) pada awal-awal bergelut dengan dunia musik. Hal ini terjadi karena sering bertemu dan berkomunikasi dengan artis lokal yang sebagian adalah perempuan.

Namun, setelah tahu tidak ada hubungan khusus dengan mereka, sang isteri pun mendukung sepenuhnya upaya Pak Ndut untuk menghasilkan karya cipta berupa lagu dengan banyak memberi support maupun kritik yang membangun pada saat pembuatan lirik dan lagu, rekaman maupun syuting. Bahkan dalam lagu “Kuhias Kenanganku” yang dilaunching Bupati Kulon Progo dr H Hasto Wardoyo Sp.OG K pada 31 Juli 2017 di Lapangan Desa Salamrejo, isteri Pak Ndut menjadi salah satu penari latar.

Kedua anaknya, Nidya Zainun Faqiha dan Nidya Zaim Fa’iq, dengan gaya khas anak remaja juga banyak memberikan masukan dan kritik pada Pak Ndut, baik dalam bernyanyi, berjoget maupun dalam berekspresi. Dengan gaya yang kocak dan jenaka, kedua anakya sering menggoda ayahnya dengan bicaranya yang ceplas-ceplos atau dengan poster dan karikatur yang kreatif.

Kiprah Pak Nduk dalam mencipta lagu berawal tahun tahun 2014, tepatnya pada 30 Agustus 2014 dengan menggubah lagu “Wis Tekan Jamane”. Lagu ini selanjutnya diiringi dengan musik orgen tunggal yang kemudian diaransemen pada pertengahan tahun 2015 dan menjadi salah satu lagu dalam Album Program KKBPK 2015 Produksi BPPM DIY (sekarang menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY). Dan hingga saat ini telah ada 20 lagu yang diciptakan Pak Ndut, 18 di antaranya sudah dilengkapi dengan videoklip dan telah diunggah ke YouTube dan medsos (Facebook) dan 2 lagu yang baru selesai dalam bentuk MP3. (philipus jehamun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *