BERNASNEWS.COM – Mahasiswa milenial era Industri 4.0 dan Global dihadapkan pada tantangan industri 4.0 dan society 5.0 Era Distrupsi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI Paristiyanti Nurwardani. Hal ini disampaikan dalam kuliah umumnya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada Senin (2/9).
Paristiyanti menyebutkan peran manusia akan diganti oleh mesin, robot, atau A1. Fakta tersebut ditunjukan oleh data yang dimiliki. Sebanyak 75-375 juta tenaga kerja global beralih profesi. Sementara itu 1,8 juta pekerjaan digantikan artificial intelligency. Perkembangan teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada.
Untuk itu, Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital. Mahasiswa jika lulus dari perguruan tinggi wajib memiliki sertifikat kompetensi untuk meningkatkan employability atau kecakapan kerja. Kecakapan kerja ini tentunya dibutuhkan oleh perusahaan besar.
Perusahaan seperti Google, Apple dan IMB tidak lagi membutuhkan pelamar dengan gelar sarjana saja. Melainkan membutuhkan pekerja yang memiliki pengalaman mengikuti pelatihan coding atau kelas kejuruan yang terkait langsung dengan industri.
“Bayangkan suatu hari nanti dengan memanfaatkan big data, A1, robotik yang diintegrasikan dalam berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, industri, keuangan dan sebagainya dapat mendukung layanan dan kenyamanan hidup manusia secara berkelanjutan” ujar Paristiyanti Nurwardani di kampus UAD Yogyakarta Senin (2/9/2019). (Fatmawaty)