Kedekatan Supplier dan Pengelola Menentukan Keberhasilan Bisnis

BERNASNEWS.COM —Keberhasilan sebuah bisnis, baik bisnis jasa maupun barang, tak terlepas dari keberadaan supplier atau pemasok barang. Karena itu, hubungan baik pengelola bisnis jasa maupun barang dengan supplier sangat penting dalam sebuah bisnis agar pasokan barang terjamim selalu ada dan berlangsung terus-menerus sesuai kebutuhan.

Dan untuk mengeratkan hubungan supplier dan pengelola sebuah bisnis, termasuk bisnis jasa perhotelan, bisa menggunakan Supplier Relationship Management (RSM) Maturity Model untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Model ini mengintegrasikan SRM yang telah dikembangkan PwC dengan model dari ISM dan Thanh Ha.

“Keberhasilan sebuah bisnis tidak terlepas dari supplier. Dan hal terpenting dalam bisnis adalah hubungan baik antara supplier selaku pemasok barang dengan pengelola bisnis. Mereka perlu membangun komitmen bersama agar bisnis berjalan lancar dan berhasil,” kata Ginandia Ariesta, mahasiswi Prodi Teknik Industri Program Magister, FTI UII, tentang hasil penelitiannya yang dipaparkan kepada wartawan di Kampus FTI UII, Jumat (30/8/2019).

Ariesta yang didampingi Dr Ir Elisa Kusrini MT CPIM CSCP, Dosen Prodi Teknik Industri Program Magister FTI UII, mengatakan, penelitian ini bertujuan untuk mendesain framework SRM Maturity Model yang lebih komprehensif untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Model ini lebih komperehensif dengan memasukkan aktivitas SRM dari berbagai sisi mulai dari supplier evaluation, supplier segmentation, relationship development and collaboration dan supplier development.

Ginandia Ariesta (kanan) bersama Dr Ir Elisa Kusrini MT CPIM CSCP. Foto : Philipus Jehamun/ Bernasnews.com

Model Maturity diusulkan untuk memudahkan perusahaan menilai level kedewasaan SRM dan menentukan langkah perbaikan ke level yang lebih tinggi. Dengan model usulan dilakukan implementasi langsung ke bisnis perhotelan dengan menggunakan metode Analitycal Hirarchy Process (AHP),” kata Ariesta.

Dikatakan, hasil dari penggunaan model ini terlihat pada bobot akhir aktivitas yang mempengaruhi proses bisnis, terutama pada pengelolaan hubungan dengan supplier. Kemudian dilakukan perbaikan terhadap score level yang terendah pada tiap hotel.

Menurut Ariesta, desain baru didapatkan dalam penelitian ini yaitu desain Supplier Relationship Management Maturity Model yang lebih komprehensif terdiri dari tiga layer dan memiliki aktivitas-aktivitas di dalamnya. Layer I yaitu Direction Setting yang memiliki aktivitas strategy & governance. Layer II adalah Processes yang memiliki 5 aktivitas yaitu supplier selection, supplier evaluation, supplier segmcntation, relationship development & collaboration dan supplier development. Dan Layer III adalah enabler yang memiliki lima aktivitas yaitu people, technology, structure, performance management dan risk management.

Sementara perbandingan antara model sebelum dan sesudah dikembangkan adalah lebih komprehensif dan detail dalam aktivitas-aktivitas dalam mengelolah supplier relationship management, khususnya pada bisnis hotel. Ini dapat dibuktikan pada framework yang sudah ada belum mencakup semua proses dalam SRM, sedangkan dalam penelitian ini desain lebih detail yaitu dalam Layer II Processes.

“Penelitian ini juga langsung diimplementasikan pada bisnis perhotelan. Dan hasilnya menunjukan score level dari masing-masing hotel pada keseluruhan aktivitas yang diteliti. Hotel Golden View memiliki nilai 50,113 yang berarti hotel ini dikategorikan pada level 3. Hotel Crown Vista memiliki nilai 54,47 yang berarti hotel ini dikategorikan dalam level 3. Sedangkan Hotel SofyanInn Unisi memiliki nilai 61,123 yang berarti hotel ini dikategorikan pada level 4. (lip)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *