BERNASNEWS.COM —Yayasan Panti Yatim Kreatif Mandiri Gunung Plencing, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY memproduksi minuman/ wedang uwuh instan dan berbagai makanan ringan yang terbuat dari gadung, jambu mete, kacang dan sebagainya. Bahkan wedang uwuh instan sudah mulai diproduksi dan dipasarkan.
Ketua Yayasan Panti Yatim Kreatif Mandiri Gunung Plencing, Wukirsari, Imogiri, Bantul, R Ariyo Suro Tirto Negoro dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Bernasnews.com, Jumat (23/8/2019) mengatakan, usaha produksi wedang uwuh instan merupakan bagian dari usaha-usaha lain yang dilakukan yayasan yang dipimpin.
Selain wedang uwuh instan, menurut Ariyo, bidang usaha yang sudah berjalan adalah memproduksi kerupuk gadung, abon jambu mete dan kacang mate. Sementara bidang usaha yang masih dalam proses adalah membangun 200 rumah rakyat (KPR Subsidi & KPR Mikro) di Krebet, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dan di Dumpuh, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. Selain itu, rencana membangun 1.000 rumah rakyat untuk para abdi budaya, abdi pendidikan dan abdi kemanusiaan di lokasi yang sedang dicari dan diutamakan di lahan Sultan Ground (SG).
Sementara usaha di bidang pendidikan yang sudah berjalan, menurut Ariyo, menyelenggarakan pendidikan & pelatihan bagi para volunteer/relawan kemanusiaan, pengasuh panti asuhan, bunda yatim & single parent sebagai tulang punggung keluarga. Sedangkan usaha di bidang pendidikan yang masih dalam proses adalah membangun Pusat Pendidikan & Latihan (Pusdiklat Yatim & Dhuafa) serta Pesantren Wirausaha di Dusun Krebet, Pajangan, Bantul yang berdampingan dengan lokasi perumahan rakyat.
Kemudian di bidang keagamaan, kegiatan yang sudah berjalan adalah mujahadah rutin setiap 35 hari sekali, dzikir, shalawat, santunan anak yatim & janda lansia dhuafa. Sementara usaha yang masih dalam proses adalah membangun langgar (mushalla) dan bale istirahat bagi musafir atau tamu panti.
Yayasan yang dipimpin Ariyo juga mengembangkan usaha di bidang kebudayaan, yakni membangun kawasan wisata alam seni & budaya di kawasan Gunung Plencing, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang saat ini sudah mulai dirintis. Kemudian, membangun Pusat Kebudayaan Jawa Mataram “Kampoeng Poerba” di kawasan Gunung Plencing, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang saat ini dalam proses serta membangun kawasan “Wisata Budaya Nusantara”, rumah adat 34 provinsi yang juga masih dalam proses.
Sementara usaha di bidang pelestarian sumber daya alam, menurut Ariyo, antara lain revitalisasi mata air abadi “Sumur Den Nganten” dan “Sumur Den Bei” di Kompleks Panti Yatim Kreatif Mandiri Gunung Plencing yang sudah mulai dirintis. Selain itu, usaha di bidang pengasuhan yang saat ini dalam proses mencari anak asuh dengan mengasuh 15 anak yatim untuk tinggal di panti dan diberikan beasiswa pendidikan hingga lulus sarjana.
Kemudian, menyediakan Tabungan Anak Yatim bagi 41 anak asuh binaan. “Insya Allah akan dikembangkan menjadi minimal 250 anak yatim penerimaan santunan. Saat ini sudah berjalan untuk 41 anak yatim & dhuafa. Kami mohon doa semoga semua berjalan lancar sesuai rencana dan berkah bagi kita semua,” kata
R Ariyo Suro Tirto Negoro. (lip)