BERNASNEWS.COM – Sejak pagi, ratusan driver ojek online sudah datang dan siap untuk mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 RI yang digelar di Halaman Pyramid, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Mereka rela tidak melayani order dari pelanggan untuk mengikuti upacara.
“Kita sebagai bagian dari Indonesia wajib merayakannya (peringatan HUT ke-74 RI),” jelas Vice Presiden Region Jateng DIY Gojek, Delly Nugraha, usai upacara, Sabtu (17/8/2019).
Dalam momen peringatan kemerdekaan tahun ini, Gojek bersama ribuan mitranya menyelenggarakan Festival Merah Putih Mitra (FMM) Gojek secara serempak di 256 Kota dan Kabupaten se-Indonesia. Di Region Jateng DIY, FMM berlangsung di Semarang, Yogyakarta dan Solo.
Delly Nugraha mengatakan, Yogyakarta menjadi salah salah satu lokasi diselenggarakannya FMM karena Yogyakarta menjadi salah satu dari lima kota besar yang memberikan kontribusi terbaik bagi Gojek. Respon masyarakat Yogyakarta terhadap produk Gojek sangat baik.
“Secara total kontribusi masyarakat Yogyakarta mencapai Rp 2,5 triliun, dan Goride sendiri sekitar Rp 786 miliar. Itu bukti dari kontribusi Gojek terhadap perekonomian DIY cukup besar,”tuturnya.
Misi pemberdayaan kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian di wilayah ini terbukti cukup bagus. Tahun 2018 kemarin, ada survei dari lembaga independen yang menyebutkan layanan gofood meningkat 5 kali lipat dibanding dengan tahun sebelumnya.
Delly melanjutkan, jutaan mitra yang memberikan pelayanan terbaik dan memanfaatkan teknologi untuk hidup lebih baik merupakan elemen penting penggerak perkembangan ekonomi digital. Keberanian mitra-mitra Gojek untuk memanfaatkan teknologi patut diacungi jempol. Dari yang tidak bisa menggunakan smartphone sekarang bisa melayani jutaan pengguna Gojek, dari yang tidak punya rekening bank sekarang bisa punya perencanaan keuangan bahkan mencicil rumah lewat KPR.
“Mitra kami telah berevolusi menjadi SDM unggul yang siap bersaing dan membawa Indonesia menjadi pemain utama ekonomi digital di Asia Tenggara,”paparnya.
Pihaknya berharap Indonesia ke depannya mampu dipandang sebagai barometer pembangunan, perbaikan, dan seluruh perkembangan positif yang terjadi di Indonesia. (adh)