BERNASNEWS.COM – Ratusan tukang becak dengan antusias mengikuti sarapan gratis di halaman Museum TNI AD Dharma Wiratama di Jalan Jenderal Sudirman 75 Yogyakarta atau pojok Timur sisi Utara perempatan Gramedia, Jumat (16/8/2019) pagi. Para tukang becak yang datang menggunakan becak masing-masing dari berbagai sudut kota Yogyakarta itu dengan penuh semangat datang ke bekas gedung Makorem 072/Pamungkas Kodam VII/ Diponegoro itu.
Sebelum menyantap menu sarapan pagi yang enak dan sehat berupa gudangan, telur dadar, tempe/ tahu bacem, mendoan dan peyek kacang plus teh manis dan air mineral itu, mereka diberi kesempatan untuk masuk ke dalam museum melihat koleksi yang unik dan menarik, termasuk masuk ke bunker bekas tentara Jepang di sisi Barat museum.
“Jujur saja, saya baru pertama kali masuk ke museum ini dan ternyata luar biasa. Setelah melihat koleksi berupa benda-benda sejarah perjuangan seperti senjata, bambu runcing, peluru dan sebagainya, rasa kebangsaan dan kebanggaan saya terhadap para pejuang kemerdekaan tergugah. Dan saya akan ceritakan semua ini kepada siapa pun yang saya temui, termasuk anak-anak saya dan keluarga. Saya juga akan mengajak setiap tamu ke sini karena ternyata di museum ini banyak sekali benda sejarah yang sangat menarik dan unik,” kata Puguh, salah satu tukang becak yang ikut sarapan pagi secara gratis itu kepada Bernasnews.com di dekat bunker Museum TNI AD Dharma Wiratama sesaat sebelum sarapan, Jumat (16/8/2019).
Puguh yang biasa mangkal di halaman Hotel Harper Yogyakarta itu mengaku, setelah melihat benda-benda bersejarah di museum tersebut, ia bangga dengan para pejuang yang dengan rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk memperjuankan kemerdekaan Indonesia.
“Nanti kalau ada tamu saya akan bawa ke sini. Daripada wisata ke sana kemari yang tak ada arti dan maknanya, mendingan kita bawa ke sini biar orang tahu sejarah bangsa kita seperti apa. Karena semua sejarah perjuangan bisa dilihat di museum ini,” kata Puguh yang mengaku mendapat informasi tentang sarapan gratis di museum tersebut dari teman-temannya.
Kepala Balakmusmonpus Disjarahad Kolonel Arm Hery Purwanto S.IP selaku atasan dari Museum TNI AD Dharma Wiratama kepada Bernasnews.com mengatakan, kegiatan sarapan pagi bertajuk “Ojo Lali Sarapan” yang baru pertama kali diadakan di museum ini dalam rangka untuk berbagi dan mengedukasi masyarakat bahwa sarapan itu penting untuk kesehatan.
Dan untuk tahap awal, sarapan gratis bersama tukang becak dan bisa berlanjut setiap hari Jumat berikutnya untuk masyarakat umum. “Karena saya lihat, antusiasme para dermawan lewat donatur sangat tinggi. Para donatur punya rasa kepedulian dengan kegiatan ini,” kata Kolonel Arm Hery Purwanto.
Selain itu, menurut Kolonel Arm Hery Purwanto, kegiatan ini untuk menggelorakan semangat cinta Tanah Air, karena salah satu tugas museum ini adalah untuk menggelorakan semangat cinta Tanah Air. Selain itu, untuk menggairahkan wisata sejarah dan minat sejarah bagi masyarakat luas.
Hal yang sama disampaikan Kepala Museum TNI AD Dharma Wiratama Kapten Caj Yanti Murdiani. Dikatakan, kegiatan ini selain ingin berbagi juga untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan semangat 1945 kepada masyarakat, nilai-nilai rela berkoban dan cinta Tanah Air yang semakin lama tampak semakin luntur. “Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kembali rasa patriotisme sekaligus untuk mensosalisasikan museum ini,” kata Kapten Caj Yanti Murdiani.
Setelah sarapan bersama dalam suasana akrab dan penuh persaudaraan, para tukang becak meninggalkan halaman museum menggunakan becak masing-masing dengan tertib. Mereka berharap sarapan secara gratis ini terus diadakan bahkan kalau perlu di semua museum yang ada di DIY. (lip)