SMK N 2 Yogyakarta Hadirkan Nuansa Jawa dalam Perayaan Dies Natalis

BERNASNEWS.COM – Ada yang istimewa yang dirasakan oleh SMK Negeri 2 Yogyakarta pada bulan Agustus 2019 ini. Gedung tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) SMK N 2 Yogyakarta berlangsung atau yang dulunya digunakan sebagai Princes Juliana School (PJS) genap berusia 100 tahun (1 abad). Sedangkan SMK N 2 Yogyakarta (dulu STM Jetis 1 Yogyakarta) genap berusia 70 tahun.

Dalam merayakan hari jadi kedua ini, SMK N 2 Yogyakarta menyelenggarakan acara yang dikemas dalam ‘JET1STIMEWA’ dengan tema ‘Dengan 1 Abad PJS dan 70 Tahun SMKN 2 Yogyakarta sebagai Tonggak Restorasi Sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta’.

“Salah satu program yang kami adakan adalah Sarasehan Gerbang Praja atau Gerakan Bangga Beraksara Jawa,” kata Kepala SMK N 2 Yogyakarta, Dodot Yuliantoro, S.Pd., MT, saat jumpa pers, Senin (12/8/2019).

Tak hanya civitas akademi saja yang turut merayakan hari jadi ini, alumni juga berperan. Untuk meningkatkan kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0, SMK N 2 Yogyakarta juga menggelar lomba video dan fotografi tentang heritage building PJS.

Bekerja sama dengan Dinas Sosial DIY, SMK N 2 Yogyakarta mengenalkan dan mempersiapkan generasi milenial yang juga mencintai budaya sendiri. Pihaknya akan menggelar seminar nasional dengan tema Membangun Generasi Modern yang Njawani yang rencananya akan menghadirkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwowo X sebagai pembicara.

Sebagai salah satu upaya untuk menjalin silaturahmi dengan warga sekitar, pihaknya juga menggelar bakti sosial alumni kepada masyarakat. Acara dilanjutkan dengan kenduri budaya yang mengangkat tema Tonggak Restorasi Sosisal di DIY yang menghadirkan KRT Yudanto sebagai pembicara.

Pada acara puncak, SMK N 2 Yogyakarta mengadakan Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho dan sinden Elisa. Hal ini tentu membuat nuansa Jawa dalam perayaan dies natalis menjadi lebih terasa. “Acara ditutup dengan konser yang akan digelar dalam 3 bahasa, yakni Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” tutupnya. (nun/adh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *