BERNASNEWS.COM – Pecatur andalan Bantul Nasional Master (NM) Roid Attakaatsur dan NM Moh Wahyu RS berhasil masuk di posisi 10 besar dalam ajang National Master Chess Competition yang digelar di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Sabtu-Minggu (3-4/8). Roid masuk peringkat ke-3, sementara Moh Wahyu ada di peringkat ke-8. Mereka berhasil menyisihkan pecatur yang bergelar Fide Master (FM) dan International Master (IM) dalam event tersebut.
Sekum Pengkab Percasi Bantul Drs Sutanto WNP kepada Bernasnews.com, Senin (5/8/2019) menjelaskan, keikutsertaan mereka dalam event tersebut sekaligus sebagai ajang pemanasan menuju Porda 2019 yang digelar bulan Oktober.
Menurut Sutanto, turnamen yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-50 Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan PT Sydeco Indonesia itu, dipimpin Bunawan Bong IA IO, Wasit Kepala A Rachman Usop SE NI NA menggunakan sistem swiss 9 babak, catur cepat 15 menit increment 10 detik. Turnamen diikuti 76 peserta dengan 5 FM, 2 IM dan puluhan National Master.
“Sampai dengan 9 babak Roid Attakaatsur berhasil mengakumulasi 7 poin mengungguli Alza Nasuha, Endang Wahyudin, Ngadino, Kahfi Maulana, Suyud Hartoyo, Yoga Pradaya dan Moh Wahyu. Atas prestasi itu, Roid mendapat uang pembinaan Rp 2 juta,” kata Sutanto.
Ketua I Pengkab Percasi Bantul Jack Ramoes merasa bangga dua atletnya dapat masuk peringkat di ajang bergengsi ini. “Ajang ini menjadi salah satu pembuktian bahwa pecatur Bantul patut diperhitungkan di kancah nasional. Dan kami ingin memberi suport para atlet terutama tim Porda untuk dapat memperbanyak jam terbang dengan mengikuti even turnamen sesuai batas kemampuan Pengkab,” tegasnya.
Hasil 10 besar adalah FM.Catur Adi Sagita (Jatim), NM Sugeng Prasetyo (Jateng), NM Roid Attakaatsur (Bantul), Kahfi Maulana (DIY), NM Iqra Putra Winahyu, Chandra Putra Winahyu (Jateng), FM Maksum Firdaus (Sumsel), NM Moh Wahyu RS (Bantul), NM Suyud Hartoyo (Papua) dan Lukas (Jateng). (lip)