BERNASNEWS.COM — Sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan BOPKRI Yogyakarta memiliki keunggulan dalam pendidikan karakter. Dan untuk menanamkan pendidikan karakter itu, sekolah-sekolah BOPKRI memiliki nilai-nilai Kasih, Integritas dan Pelayanan yang Tulus. Dan semua ini diintegrasikan dalam berbagai kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, termasuk kegiatan Pramuka.
“Sesuai tema BOPKRI, Become New Man atau menjadi manusia baru, yang merupakan keunggulan sekolah-sekolah BOPKRI, tidak bisa dilepaskan dari apa yang disebut pendidikan karakter. Dan dalam menanamkan pendidikan karakter, BOPKRI memiliki nilai-nilai yang ditanamkan yakni Kasih, Integritas dan Pelayanan yang Tulus,” kata Drs Purnawan Hardiyanto M.Ec.Dev, Ketua Umum Yayasan BOPKRI, dalam sambutan pada pembukaan Perkemahan Mahargyo Hari Pentakosta (Mahakosta) ke-38 di Tahura, Gading, Playen, Gunungkidul, Kamis (25/7/2019).
Perkemahan Mahakosta ke-38 tahun 2019 berlangsung 3 hari mulai Kamis (25/7/2019) hingga Sabtu (27/7/2019) yang diikuti sekolah-sekolah Kristen di bawah naungan Yayasan Bopkri dan Budaya Wacana Yogyakarta .Sebanyak 439 peserta mengikuti Mahakosta yang berlangsung di Tahura, Gading, Playen, Gunungkidul itu.
Menurut Purnawan Hardiyanto, Pramuka merupakan salah satu kegiatan yang sangat relevan dengan pendidikan karakter yang akan dibentuk. Melalui kegiatan Pramuka, siswa/siswi diajarkan untuk memiliki sikap dan perbuatan baik yang membentuk inteligensia, kekuatan jasmani dan karakter diri.
“Melalui kegiatan Perkemahan Mahakosta ini, baik siswa/siswi, guru maupun Pembina Pramuka merasakan sebagai satu keluarga yang bersatu, dalam kasih persaudaraan dan semangat kabangsaan. Dan melalui Pramuka kita membangun bangsa kita untuk memiliki kasih, integritas dan semangat melayani dengan tulus,” kata Purnawan Hardiyanto yang juga Dosen UKDW ini.
Sementara Ketua III Mahakosta ke-38 Agung Budi Putranto yang dihubungi Bernasnews.com, Kamis (25/7/2019), mengatakan, Perkemahan Mahakosta merupakan wahana pertemuan para Pramuka sekolah-sekolah BOPKRI se-DIY untuk merayakan Hari Raya Pentakosta secara bersama-sama dan meningkatkan takwa kepada Tuhan.
Selain itu, untuk mempererat rasa persahabatan, persaudaraan dan kegotongroyongan. “Kegiatan ini juga untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan,” kata Agung Budi Putranto. (lip)