BERNASNEWS.COM — Orang cerdas adalah mereka yang merajai hawa nafsu. Artinya, mereka bisa mengendalikan hawa nafsu, tak boleh memperturutkan atau mengikutinya.
“Hawa nafsu bisa diibaratkan dengan orang yang suka mobil. Mereka tak akan merasa puas gonta-ganti sepanjang waktu,” kata Drs Hendarto MA, Guru Fiqh MTsN 6 Kulon Progo, dalam pengajian warga Kecamatan Galur yang digelar di sekolah tersebut, Rabu (24/7/2019).
Dalam pengajian yang dihadiri perwakilan perangkat desa, KUA, Polsek, Koramil, Puskesmas, SD, SMP dan MTs se-Kecamatan Galur itu, Hendarto mengatakan ada beberapa hal yang mesti selalu dilakukan. Pertama, pandai beramal. Hal ini diupayakan dengan sekuat tenaga dan akal pikiran untuk selalu beramal. Dan kedua, menjaga sembahyang lima waktu. Karena shalat akan dihisab dan menjadi penentu baik buruk amal.
“Karena itu, sudah semestinya terus dijaga dengan melakukan tepat pada waktunya dijaga kekhusukannya,” kata Hendarto.
Ketiga, menurut Hendarto, mendirikan salat malam sebagai sarana lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Keempat, menjaga diri jangan sampai berbuat dosa. “Dan terakhir kelima, menjadi orang yang merdeka, yakni tidak suka berutang, karena jiwa orang yang tak berutang lebih tenang,” kata Hendarto seperti dikutip Drs Sutanto, Guru Seni Budaya MTsN 6 Kulon Progo, dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Bernasnews.com, Jumat (26/7/2019).
Sekretaris Kecamatan Galur Widodo SH mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan aktif mengikuti acara dan memberikan infak secara ikhlas. “Kepada pihak MTsN 6 Kulon Progo kami mengucapkan terima kasih sudah menyiapkan tempat dan perlengkapannya. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Akkah SWT mari kita menyiapkan diri untuk dapat menyembelih hewan kurban di Idhul Adha mendatang,” ajak Widodo.
Kepala MTsN 6 Kulon Progo Imam Syamroni SPd mengaku senang madrasahnya menjadi tempat kegiatan. “Hal ini dapat menjadi media untuk lebih mengenalkan madrasah kepada masyarakat,” kata Imam Syamroni. (lip)
