BERNASNEWS.COM – Sempat terjadi perdebatan di masyarakat soal film ‘Dua Garis Biru’ bahkan sebelum film ini dirilis. Tak sedikit yang menilai bahwa film ini akan menjerumuskan remaja ke arah yang tidak baik. Walaupun sempat menuai kontroversi, film yang dibintangi oleh Angga Yunanda dan Zara JKT48 akhirnya dirilis pada tahun 2019.
Siapa sangka jika Gina S. Noer, penulis skenario sekaligus sutradara film ‘Dua Garis Biru’, telah menulis naskah ini sejak tahun 2010. Namun karena berbagai pertimbangan, ia memutuskan untuk berhenti menuliskannya.
“Kala itu beliau merasa belum yakin bisa menulis topik ini (sex education) dengan tepat. Dia menunggu punya anak kedua dulu akhirnya baru mantap untuk melanjutkan nulis skenario. Mungkin karena jiwa keibuannya biar dapet,” kata Ko-Produser film ‘Dua Garis Biru’, Salman Aristo, saat meet and greet di Yogyakarta, Kamis (11/7/2019).
Ia mengatakan bahwa bukan hal yang mudah untuk merealisasikan skenario tersebut menjadi sebuah film. Pasalnya, di Indonesia bahasan soal sex education masih dianggap tidak biasa alias tabu. Hal serupa juga dikatakan oleh Angga Yunanda.
“Sebagai remaja, pemahaman soal seks sebenarnya masih kurang. Karena di lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial jarang sekali berbicara soal sex education yang masih dianggap tabu,” ujar pria yang memerankan Bima dalam film ‘Dua Garis Biru’.
Angga pun mengatakan bahwa tidak banyak media yang mengangkat topik sex education sebagai tema film. Walaupun begitu, ia mengaku tertarik untuk ikut ambil bagian dalam film ‘Dua Garis Biru’ ini.
Ia mengaku mendapat banyak hal yang bisa dipelajari dari berperan dalam film ‘Dua Garis Biru’ ini. Senada dengan Angga, Zara JKT48 juga terkejut dengan tema film yang diangkat saat pertama kali membaca skenario. Walaupun begitu, ia pun juga tertarik berperan dalam film ini.
“Dari sini bisa belajar, bisa kasih pelajaran buat orang-orang yang nonton juga,” ujar Zara JKT48. (adh)