BERNASNEWS.COM — Acara Merti Tirto di kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark akan dilaksanakan di Sasana Kreatif Mandiri Dusun Plencing, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (7/7/2019). Rangkaian kegiatan menguras mata air abadi Sumur “Den Nganten” di pegunungan karst yang terkenal sebagai kawasan kering tersebut didukung dengan berbagai acara yang melibatkan banyak pihak.
Kegiatan ini merupakan bagian program Education for Sustainable Development (ESD) UGM yang menggarap Agro-Geo-Edu-Wisata Gunungsewu UNESCO Global Geopark. Seluruh acara tersebut dapat diikuti secara gratis oleh seluruh seluruh masyarakat.
“Sejak pagi diadakan Kirab Budaya mengelilingi Desa dengan menampilkan Bregodo Laskar Gunung Plencing, Bregodo Sesepuh, Bergodo Nyutra Budaya, Gunungan, Bergodo Shalawat Rodath, Bregodo Anak disertai doa dan kenduri. Kemudian dilanjutkan lomba mewarnai dan lukis bagi Anak PAUD dan TK yang diselenggarakan oleh Komunitas Agus Bumi Indonesia,” kata Prof Dr Cahyono Agus, Koordinator Program Agto-Geo-Edu-Wisata ESD UGM 2019, dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Bernasnews.com, Rabu (3/7/2019).
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) yang juga Guru Besar UGM ini, selain kegiatan tersebut juga diadakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarapakn oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan pengobatan alternatif berupa akupuntur, transfer energi dan pembenahan tulang belakang yang diselenggarakan oleh Yayasan Budi Abadi.
Pada sore hari ada pentas seni Barongsai Naga Selatan oleh Komunitas Tionghoa yang diperkirakan akan semakin menambah meriahnya kegiatan di Pegunungan Plencing ini. Pada malam hari diselenggarakan pentas seni budaya dengan menampilkan pengajian, orasi, solawat rodath, solawat anak, hadroh, tarian tradisional, dolanan anak, gejog lesung, sulap dan sebagainya. Sebelumnya, pada Minggu (30/6/2019) telah diadakan pelatihan pengembangan minuman herbal wedang uwuh dan kompos, yang merupakan produk unggulan dari kawasan pegunungan karst.
Menurut Prof Cahyono Agus, Gunung Sewu UNESCO Global Geopark membentang di beberapa kabupaten (Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan) dan provinsi (Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur) ditetapkan sejak September 2015. Kawasan karst yang menjadi natural world heritage juga memiliki potensi jasa lingkungan seperti sumber air, keanekaragaman hayati, keunikan bentang alam, gua alami, obyek wisata alam, situs arkeologi dan areal peribadatan. Pengembangan Geopark Gunung Sewu untuk memuliakan warisan bumi untuk mensejahterakan masyarakat.
“UGM, Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS), Yayasan Kreatif Mandiri Nusantara (YKMN), Agus Bumi Indonesia (ABI), Green Network Indonesia (GNI-Berbangsa) dan UII berkomitmen untuk bersama-sama untuk turut serta berkontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan dan kehidupan yang sejahtera, bermartabat dan berkelanjutan. Diharapkan inisiasi kegiatan ini bisa berlanjut setiap tahun,” kata Prof Cahyono Agus. (*/lip)