Sekolah Budi Utama Sampaikan Pesan Keberagaman Lewat Drama Musikal

BERNASNEWS.COM – Keberagaman alias bukan berarti membuat suatu organisasi atau komunitas pecah. Namun perbedaan seharusnya mampu menguatkan suatu organisasi untuk menjadi lebih besar lagi. Hal inilah yang ingin ditunjukkan oleh Sekolah Budi Utama melalui drama musikal yang berjudul ‘Belanga Cinta di Belahan Negeri Budi Utama’.

“Kami ingin tunjukkan bahwa di Budi Utama sangat kaya dengan keberagaman yang menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Tidak seperti isu yang saat ini di mana perbedaan jadi gesekan yang kuat untuk memisah,” ujar Frengky, Pemimpin Produksi Drama Musikal, saat diwawancarai usai kegiatan, Selasa (18/6/2019).

Penampilan Chinese Drum dalam Drama Musikal ‘Belanga Cinta di Belahan Negeri Budi Utama’, Selasa (18/6/2019). (Foto: Ayusandra)

Dalam drama musikal ini, pihaknya memadukan berbagai budaya lokal maupun internasional, yaitu Budaya Jawa dan Tionghoa. Tak hanya tercermin dari pakaian saja, cara berbicara, lagu, tarian, musik, bahkan logat pun juga ditampilkan sesuai dengan budaya yang ada.

Drama musikal ini dibawa dengan bumbu asmara yang dilekatkan dengan nilai-nilai dewasa. Karena sasaran penonton adalah remaja, maka hal yang ditekankan adalah pendidikan alias belajar terlebih dahulu, meraih cita-cita, dan sukses kemudian.

“Jangan sampai terlalu jauh dengan suasana drama-drama di mana percintaan itu harus kita bangkitkan,” katanya.

Sekolah Budi Utama sendiri memiliki divisi kesenian yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswanya di bidang kesenian. Dan drama musikal ini adalah salah satu perwujudannya. Tak hanya guru-guru saja, tetapi drama ini juga digarap sedemikian rupa oleh siswa Sekolah Budi Utama serta seluruh civitas akademika.

Penampilan siswa Sekolah Budi Utama dalam Drama Musikal yang berjudul ‘Belanga Cinta di Belahan Negeri Budi Utama’, Selasa (18/6/2019). (Foto: Ayusandra)

Ia berharap, berbagai program yang dilakukan oleh pihak sekolah mampu memunculkan jiwa seni dari dalam diri peserta didik. Kegiatan di sekolah menurutnya tidak hanya soal duduk di kelas dan mendengarkan guru mengajar.

“Di sisi lain, mereka ini adalah usia produktif, dengan demikian kita tidak mengecewakan mereka saat sekolah, tidak hanya belajar dari buku, tapi juga ada ruang dimana ada dialog, drama, seni, team work, event organizer, dan lain-lain,” katanya.

Persiapan telah dilakukan sejak awal semester (Januari 2019). Setidaknya, 150-an siswa dari SD, SMP, dan SMA Budi Utama turut berperan memeriahkan drama musikal ini. (adh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *