BERNASNEWS.COM — Dalam rangka turut melestarikan warisan budaya keris dan pusaka tosan aji dan memberikan edukasi guna meningkatkan apresiasi masyarakat umum terhadap keris, serta mendukung kegiatan pariwisata, Komunitas Keris Lar Gangsir Yogyakarta bekerjasama dengan pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) mengadakan kegiatan “Festival Keris Ratu Boko 2019”, tanggal 14 – 20 Juni 2019, di Komplek Taman Wisata Keraton Ratu Boko Yogyakarta.
Kegiatan festival meliputi pameran, bursa, demo, dan sarasehan soal tosan aji ini dibuka oleh GBPH Yudhaningrat tokoh sesepuh perkerisan dan penghageng Keraton Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut sekaligus dilakukan launching Komunitas Keris Lar Gangsir sebagai wadah baru masyarakat perkerisan di Yogyakarta.
“Acara pameran keris bertemakan “Keris dan Pusaka dalam Peradaban Nusantara” menampilkan 112 koleksi keris dan pusaka, yang mewakili era dan lokasi sejarah nusantara dari jaman kerajaan permulaan di Nusantara hingga masa kini. Rinciannya meliputi keris 84 buah, tombak 9, pedang 8, kujang 6, badik 2 pusaka, serta rencong, wedung, dan trisula masing-masing satu pusaka,”terang Ketua Panitia Festival Keris Ratu Boko, Nilo Suseno, kepada Bernasnews.com, Sabtu (15/06/2019).
Lebih lanjut, Nilo Suseno, menjelaskan, selain pameran ditampilkan pula demo pembuatan perabot keris seperti warangka, pendok, dan deder yang merupakan kelengkapan dan aksesori dari keris. Juga dibuka semacam klinik keris, yaitu berupa layanan konsultasi tentang keris bagi pengunjung yang ingin bertanya atau konsultasi keris yang dimilikinya mengenai tangguh (era), dapur, pamor, isoteri, dan lain-lain.
“Dari pameran maupun saresehan yang diselenggarakan oleh Komunitas Keris Lar Gangsir, diharapkan masyarakat dapat lebih mencintai peninggalan leluhur yang bernilai tinggi ini. Serta kesan negatif keris yang selama ini hanya dicitrakan sebagai benda mistik semata berangsur-angsur dapat dihilangkan,”tukasnya. (ted)