BERNASNEWS.COM – Sebanyak 31 atlet wushu DIY, baik junior maupun senior, dipersiapkan untuk ikut dalam pra-PON sekaligus kejurnas yang akan diadakan di Bangka Belitung (Babel) pada 23 Juni 2019. Persiapan antara lain dilakukan dengan simulasi pertandingan di Sasana Wushu Sinduadi, Mlati, Sleman, Selasa (11/6/2019) dan dilanjutkan pada Jumat (14/6/2019) sekaligus acara pelepasan di The Rich Hotel.
Dalam simulasi pertandingan yang disaksikan Pembina/Pengurus Provinsi Wushu DIY yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) Andi S dan Ketua KONI DIY Joko Pekik serta pengurus KONI DIY lainnya di Sasana Wushu Sinduadi, Selasa (11/6/2019), para atlet belum tampil maksimal. Selain karena baru pertama kali mengikuti simulasi, juga karena faktor mental bertanding yang belum stabil.
“Dari segi potensi atlet cukup bagus. Namun, dari hasil pengamatan pelatih asal China, faktor mental atlet yang belum stabil. Hal ini terjadi karena frekwensi latihan yang kurang, faktor jam terbang maupun dukungan orangtua,” kata Andi S kepada Bernasnews.com di sela-sela menyaksikan simulasi.
Dikatakan, dari segi potensi cukup bagus dan diperkirakan banyak atlet yang masuk 5 besar dan lolos ke PON. Apalagi dengan waktu persiapan yang masih satu tahun, target masuk 5 besar bisa dikejar. Namun, sampai saat ini belum diketahui daerah yang menjadi pesaing terberat karena semua daerah pasti mempersiapkan diri secara maksimal . Pesaing terberat baru akan diketahui pada Pra-PON di Babel.
Dari hasil Pra-PON dan kejurnas itu, menurut Andi S, akan dievaluasi. Dan faktor utama adalah masalah mental. “Mental atlet harus dilatih, apalagi mereka masih muda. Perlu banyak latihan, jam terbang dan latihan hariannya bagaimana. Selain itu, faktor dukungan orangtua jangan sampai kendor. Pendampingan dari pengurus maupun pelatih juga sangat penting. Dalam kejuaraan, kalau kalah mental bisa turun dan bisa bangkit,” kata Andi S.
Sementara Joko Pekik mengaku simulasi ini merupakan hal yang baru dan belum ditemukan pada cabang-cabang olahraga lainnya. Ia melihat potensi atlet wushu DIY cukup bagus, hanya beberapa faktor yang kurang mendukung seperti niat dan dukungan/ kepedulian orangtua. “Kalau pun mendukung tapi gak full. Soal peluang, cukup berpeluang dan bisa meraih target dua medali emas,” kata Joko Pekik.
Dari simulasi pertandingan yang dilakukan, para atlet tampak tampil serius. Mereka menunjukkan kekuatan maksimal dan ingin menunjukkan hasil maksimal pula. (lip)