BERNASNEWS.COM — Demonstrasi di Jakarta yang berlangsung, tanggal 21-22 Mei 2019 berakhir dengan kericuhan. Unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan materi. Kegiatan ekonomi di sekitar lokasi demonstrasi harus berhenti. Ujungnya masyarakat kecil, pedagang dan buruh pasar harus menjadi korban dan menanggung kerugian secara ekonomis.
Seperti diketahui, unjuk rasa tersebut terkait dengan protes terhadap pengumuman hasil pemilihan presiden yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 21 Mei 2019.
Forum Akademisi Yogyakarta yang tergabung dalam Lingkar Akademisi Reformis Indonesia (LARI), melalui rilis yang dikirim ke Bernasnews.com, Jumat (24/05/2019) menyampaikan pernyataan dari Prof. Dr. Tulus Warsito selaku Ketua Presidium LARI.
Pernyataan LARI tersebut, yaitu, 1) Mengecam terhadap kelompok masyarakat yang melakukan unjuk rasa dengan disertai dengan tindakan anarki seperti misalnya merusak dan membakar. Melakukan unjuk rasa memang hak masyarakat namun harus tetap memegang kewajiban untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 2) Mendukung tindakan aparat keamanan terhadap pelaku unjuk rasa yang melakukan tindakan melanggar hukum. 3) Mendukung tindakan aparat keamanan untuk mencari aktor intelektual yang membiayai aksi unjuk rasa yang berakhir dengan kericuhan tersebut.
“LARI juga mendukung pernyataan Presiden Jokowi, bahwa tidak memberi toleransi kepada perusuh-perusuh yang terlibat dalam aksi unjuk rasa”,terang Tulus.
Wakil Ketua 2 Presidium LARI, Ahmad Ma’ruf, menjelaskan, forum LARI didirikan pada tanggal 22 Mei 2019 oleh sejumlah akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dengan berbagai latar belakang ilmu tanpa memandang suku dan agama.
“LARI merupakan organisasi yang berbadan hukum, independen, dan non partisan”, ungkap Ahmad Ma’ruf.
Sementara, dalam kegiatan di masa mendatang LARI akan mendiskusikan beberapa isu yang terkait dengan ekonomi, politik, hukum, agama, lingkungan, teknologi, sosial dan kemasyarakat. Hasil diskusi yang berupa rekomendasi kebijakan akan disampaikan kepada pihak-pihak pengambil kebijakan di tingkat pusat dan daerah.
“Akademisi yang terlibat dalam kegiatan berasal dari UMY, UPNVY, UAJY, UJB, UKDW, UWM, STIE YKPN, STIE SBI, dan perguruan tinggi lain di Yogyakarta”, imbuh Sekretaris Presidium LARI, Y. Sri Susilo. (*/ted)